Mahasiswa Polindra Buat Program Jemuran Pintar, Terinspirasi Saat Lihat Ibu Kerepotan Angkat Jemuran

Mahasiswa di Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) membuat sebuah sistem programan jemuran pintar, terinspirasi ibu-ibu angkat jemuran

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Lusiani Nurhayatin, mahasiswa semester 4 D3 Teknik Informatika bersama 2 orang rekannya membuat sebuah sistem program jemuran pintar. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Mahasiswa di Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) membuat sebuah sistem programan jemuran pintar.

Sesuai namanya, program ini dapat membuat pekerjaan ibu-ibu menjadi lebih mudah.

Ibu-ibu tidak perlu lagi kewalahan saat tiba-tiba hujan turun ketika tengah menjemur pakaian.

Baca juga: Mahasiswa Polindra Ciptakan Robot Pendekteksi Masker Otomatis Saat Pandemi Corona, Ini Kelebihannya

Program ini dibuat oleh Lusiani Nurhayatin, mahasiswa semester 4 D3 Teknik Informatika bersama 2 orang rekannya.

Hasil karya mereka pun turut dipamerkan dalam Expo Project Polindra di kampus setempat, Kamis (23/6/2022).

"Ini awalnya terinsipirasi dari ibu saya, karena kasian kalau tiba-tiba hujan itu kerepotan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Lusiani Nurhayatin mengatakan, sebelum membuat program tersebut, ia bersama rekan mahasiswa lainnya melakukan riset terlebih dahulu di industri Batik Paoman Indramayu.

Di sana, mereka melihat para karyawan yang terlihat kerepotan mengangkat kain batik dengan jumlah banyak saat tengah dijemur ketika hujan tiba-tiba turun.

Oleh karena itu, para mahasiswa mencoba merancang program jemuran pintar. Cara kerjanya pun cukup canggih karena memanfaatkan sensor untuk memonitoring cuaca.

"Di antaranya itu ada sensor air hujan, sensor cahaya matahari, dan ada juga sensor kelembaban atau suhu," ujar dia.

Disampaikan Lusiani Nurhayatin, saat cuaca terik, atap tempat penjemuran pakaian yang sudah didesain sebelumnya akan terbuka agar terik matahari bisa masuk untuk mengeringkan pakaian.

Namun, saat hujan turun, kata dia, atap itu akan otomatis menutup dengan sendirinya.

Pakaian yang ada di dalamnya pun dapat tetap kering karena terdapat sebuah kipas yang diprogram secara otomatis untuk menyala saat atap ditutup.

"Begitu pula kalau malam baik saat hujan atau tidak, atap akan tertutup karena sensor menangkap tidak ada cahaya atau gelap, tapi pakaian juga bisa tetap cepat kering karena di dalamnya ada kipas," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polindra, Emin Haris mengatakan, dalam expo project ini memang sengaja digelar setiap satu semester sekali.

Tujuannya, guna memotivasi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka dapat ke dalam sebuah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Atau dengan kata lain, mereka dituntut agar dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

"Sebelum membuat program itu, mereka juga melakukan riset dulu, mencari tahu apa sih yang jadi permasalahan lalu mereka cari solusinya," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved