Kisah Egi Trialogi, Guru Honorer di Majalengka Sukses Dirikan Sekolah Anak Jalanan
Egi Trialogi sukses mendirikan sebuah sekolah anak jalanan (anjal) yang diberi nama Pustaka Raharja sejak 2016 lalu
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
"Kegiatan itu juga didukung juga dengan yayasan tempat ngajar saya, yakni PKBM Miftahul Huda dimana basisnya pendidikan masyarakat."
"Di mana pendidikan masyarakat, salah satunya ada tempat untuk para anak jalanan. Kita ketahui, bahwa komunitas anak jalanan tidak memiliki perlindungan pendidikan. Kan tidak mungkin anak jalanan itu dilayani oleh pendidikan formal, sehingga kami hadir di sana, menyolahkan mereka sampai dapat ijazah," ucapnya.
Meski namanya sekolah anak jalanan, namun proses pembelajaran tak melulu di dalam ruangan.
Sesekali, kegiatan belajar mengajar dan keterampilan dilakukan langsung di tempat berkumpulnya anak-anak jalanan tersebut.
"Bahkan sekarang, kami sudah memiliki galeri sendiri untuk tempat jualan hasil keterampilan anak jalanan, namanya angkringan senja. Alhamdulillah angkringan senja juga sudah dilaunching langsung oleh Kemendikbud pekan lalu," jelas dia.
Sampai saat ini, sedikitnya ada 54 anak jalanan yang ikut sekolah dengan Egi.
Beberapa anak jalanan juga sudah dinyatakan lulus dan saat ini banyak yang sudah bekerja di berbagai tempat seperti di pabrik hingga membuka usaha sendiri.
"Karena kami setiap meluluskan peserta didik, kami legalitaskan dengan diberi ijazah. Atau bagi yang tidak memiliki identitas lengkap, kami beri sertifikat keterampilan agar bisa bekerja di tempat yang seharusnya. Itu juga dilakukan untuk menghindari mereka kembali hidup di jalanan."
"Alhamdulillah, sudah banyak lulusan anak jalanan yang sukses di luar dan mendapatkan apresiasi baik dari Pemkab, Pemprov maupun pemerintah pusat."
"Bahkan ada beberapa di antaranya alumni sekolah anak jalanan di PKBM Miftahul Huda ini yang sudah menjadi instruktur internasional. Sudah beberapa kali tampil baik jadi peserta maupun narasumber di berbagai pameran yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, kemudian di Malaysia, di Afrika, dan hari ini sedang kegiatan di Jerman, yaitu orangnya bernama Piqi Jakaria," katanya.
Egi menambahkan, selama membuka sekolah anak jalanan, ia tidak sendirian.
Melainkan dibantu oleh belasan orang yang secara sukarela menyalurkan tenaga maupun ilmunya untuk mengajar terhadap para anak jalanan.
"Alhamdulillah dari tahun 2016 hingga 2022 ini, kami sudah meluluskan 2 angkatan, di tahun 2019 dan 2022 ini. Meski di kami tidak secara formal, tapi tetap lulus mah 3 tahun sekali layaknya sekolah formal," ujar Egi.
Perlu diketahui, atas kesuksesannya membuka sekolah anak jalanan, Egi Trialogi pernah meraih Juara 1 Pemuda Pelopor tingkat Nasional Bidang Pendidikan pada tahun 2020 lalu.
Setahun berselang, Egi dipilih menjadi juri di ajang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bersama para tokoh kawakan, seperti Kak Seto dan lainnya.