Persibmania

Umuh Muchtar Sebut Almarhum Asep Ahmad Solihin Bobotoh Sejati. Erwin Ramdani Ungkap Begini  

Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar bersama jajaran manajemen serta pelatih dan pemain Persib Bandung bertakziah

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Cipta Permana
Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar bersama jajaran manajemen bertakziah ke rumah duka dari almarhum Asep Ahmad Solihin (29) salah seorang bobotoh yang tewas dalam insiden membludaknya penonton di Stadion GBLA kemarin, Sabtu (18/9/2022). 

Menurutnya, insiden tersebut tak lepas dari tingginya animo penonton yang sudah lama merindukan nonton langsung di dalam stadion, sehingga penonton yang hadir di stadion membludak.

Terlebih, selama dua tahun lebih, penonton tidak boleh hadir ke stadion untuk menyaksikan pertandingan sepakbola. Akibatnya euforia penonton sangat tidak terbendung, apalagi kemarin big match lawan Persebaya.

Meski begitu, Erwin menegaskan bahwa tidak ada hal apapun yang lebih penting daripada nyawa.

Oleh karenanya, dia meminta seluruh bobotoh dan pecinta sepakbola umumnya mengutamakan keselamatan. Dia juga kembali berharap, insiden ini menjadi yang terakhir di Indonesia.

"Tidak ada yang lebih penting dari pada nyawa. Saya harap ini kejadian terakhir baik itu di Bandung ataupun di sepakbola Indonesia, karena sepakbola itu sebenarnya untuk dinikmati dan untuk hiburan. Kita sebagai pemain hanya ingin memberikan yang terbaik, ingin menampilkan penampilan yang terbaik untuk suporternya," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang keluarga almarhum, Ade Fahrudin Rozi menjelaskan, pihak keluarga mendapatkan informasi meninggalnya almarhum pada Sabtu dini hari, setelah sebelumnya dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

Setelah mendapatkan kabar, pihak keluarga pun langsung bergegas berangkat ke rumah sakit, untuk mengurus jenazah almarhum.

"Dapat kabar (meninggal) jam 01.00 WIB, katanya di RS Kartika Asih. Keluarga langsung ke sana semua," ujarnya kepada wartawan di rumah duka.

Menurutnya, pihak keluarga mendapatkan kabar meninggalnya almarhum karena terinjak-injak dan tertindih pagar besi akses masuk stadion yang roboh.

"Katanya bilang keinjak-injak, disana kan ada pagar besi kan, katanya pagar itu roboh dan timpa almarhum. Dari badan almarhum juga ada luka bekas keinjak," ucapnya.

Fahrudin juga mengatakan Ahmad Solihin pamit menonton pertandingan Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion GBLA, bersama salah seorang saudaranya. Keduanya mengalami hal yang sama, namun saudaranya lebih beruntung, karena hanya pingsan dalam kejadian maut tersebut.

"Dia pergi sama saudaranya, tapi saudaranya selamat dan udah pulang kerumahnya, karena hanya sempat pingsan, dan dia (almarhum) meninggal," ujarnya 

Semasa hidupnya almarhum, lanjutnya merupakan bobotoh yang fanatik. Bahkan, setiap pertandingan Persib di Bandung, almarhum selalu menyaksikan langsung ke stadion.

"Dia jadi Bobotoh dari SMP. dan selalu nabung dari sisa upah kerjanya untuk menonton Persib di stadion. Waktu minggu kemarin (Persib lawan Bali United) juga  (menonton)," katanya. (Cipta Permana).


 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved