TKW Disiksa Majikan di Taiwan
Anak TKW Indramayu yang Disiksa Majikan Sempat Hilang Kontak, Tahu Kondisi Ibunya Karena Viral
Sebelum mengalami penyiksaan di Taiwan, Reni (37), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu sempat hilang kontak.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebelum mengalami penyiksaan di Taiwan, Reni (37), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu sempat hilang kontak.
Gadget miliknya diketahui dihancurkan oleh majikan.
Diketahui alasan Reni bekerja ke Taiwan tersebut karena desakan ekonomi untuk kebutuhan sekolah anaknya di kampung halaman.
Anak dari Reni, Muhammad Syawal (16) mengatakan, ibunya tersebut pergi ke luar negeri saat ia masih duduk di bangku kelas 8 SMP.
"Sekarang sudah kelas 1 SMK, ibu sebelumnya juga sempat hilang kontak beberapa bulan terakhir," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Anak Reni Sedih Saat Video Call, Tak Tega Lihat Ibunya Babak Belur Karena Disiksa Majikan
Hal yang membuatnya sangat terpukul ialah saat ia akhirnya berhasil mengetahui kondisi ibunya di Taiwan karena viral di media sosial.
Viralnya Reni karena mendapat siksaan dari majikannya setiap berbuat kesalahan.
Ia bahkan tak mengira wajah ibunya yang semula cantik berubah rusak dengan kondisi penuh luka lebam bekas aniaya.
Giginya bahkan rontok dan bibirnya seperti mengeluarkan nanah.
Kondisi ibunya tersebut bahkan ia lihat langsung dengan mata kepala melalui sambungan video call.
"Sedih banget ngelihat kondisi ibu," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, kisah tragis dan memilukan dialami oleh seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu.
Reni (37), warga Desa/Kecamatan Kedokanbunder tersebut disiksa oleh majikan-nya di Taiwan.
Wajah TKW berparas cantik itu kini diketahui sudah hancur dengan bentuk penuh luka lebam karena perlakuan tidak manusiawi majikannya tersebut.
Kabar soal kondisi Reni bahkan viral di media sosial, pihak keluarga bahkan terkejut.
Pasalnya, Reni sempat hilang kontak selama beberapa bulan, mereka baru mengetahui kondisinya setelah viral di media sosial dengan kondisi wajah yang sudah rusak.
Baca juga: 2 dari 3 Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon Ternyata Belum Divaksin
Pemerintah Desa Kedokanbunder yang mengetahui kejadian tersebut langsung mencari tahu informasi soal Reni dan melaporkan perlakuan jahat majikannya ke Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Kepala Desa Kedokanbunder, Waskim mengatakan, sebagai pemerintah desa, pihaknya tentu sangat terpukul atas kejadian yang dialami warganya tersebut.
"Melihat dari media sosial dan saya kontak langsung warga yang membuat video (kondisi Reni) memang benar, ibu Reni ini mengalami luka di tangan, lebam di mulut bekas tonjokan, telinga dan kepala sampai mengeluarkan darah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediaman Reni, Kamis (16/6/2022).
Berdasarkan keterangan yang beredar, saat bekerja di Taiwan, Reni selalu diawasi gerak-geriknya melalui kamera CCTV.
Setiap melakukan kesalahan, ia langsung disiksa majikannya.
Masih keterangan informasi yang beredar, mata Reni sampai disiram pakai cairan pemutih baju hingga penglihatannya menjadi rabun.
Tidak hanya itu, ia juga dipaksa memakan kotoran anjing.
Telinga Reni juga bengkak mengeras dan gendang telinganya pecah, kemudian bibir hancur, gigi rontok dan patah hingga mengeluarkan nanah, alat kelamin bengkak, tangan dan kaki bengkak, serta sekujur tubuh penuh luka.
Reni juga diketahui disiram air panas dan digosok punggungnya dengan handuk hingga kulitnya mengelupas.
Kondisi tersebut membuat anaknya, Muhammad Syawal (16) sedih.
Ia sangat berharap kepada pemerintah agar dapat menyelamatkan ibunya tersebut.
"Tolong selamatkan ibu saya, pulangkan ibu saya," ujar dia.
