Ayah Mutilasi Anaknya yang Masih 10 Tahun, Ternyata Pelaku Marah ke Korban Karena Ini

Peristiwa sadis mutilasi yang dilakukan oleh seorang bapak kepada anak kandungnya menghebohkan warga

Istimewa
Ayah Mutilasi Anak di Inhil Riau diringkus. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan 

TRIBUNCIREBON.COM- Peristiwa sadis mutilasi yang dilakukan oleh seorang bapak kepada anak kandungnya menghebohkan warga Tembilahan  tepatnya Jalan Grilya Parit 4, Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Senin (13/6/22) siang kemarin.

Tubuh anak yang masih berusia sekitar 10 tahun ini ditebas menggunakan senjata tajam hingga kepala dan tubuhnya terpisah beberapa bagian oleh ayah kandungnya berinisial A alias R (42).  

Warga setempat dan pihak kepolisian pun sempat kesulitan mencari bagian tubuh korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP), hingga akhirnya berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi untuk tindakan lanjutan.

Baca juga: Update Harga Minyak Goreng di Indomaret, Alfamart & Yogya: Sunco, Filma, Tropical, Bimoli

Aparat kepolisian juga mengamankan barang bukti antara lain, Parang, Tikar, Kain Panjang dan Baju anak di TKP

Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, karena berdasarkan keterangan warga, pelaku sempat mengamuk tanpa busana di jembatan parit 4 dengan membawa senjata tajam jenis parang, sekitar pukul 13.30 WIB.

Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Amru Abdullah, membenarkan kejadian naas tersebut.

Menurut AKP Amru, pelaku saat ini sudah berhasil diamankan oleh pihak berwajib serta sedang dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Oknum Brimob di Manado Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Diraba di Pinggir Jalan

“Ya, diduga kuat orang gila pelakunya. Udah (ditangkap), pelakunya laki-laki, mau kita observasi dulu kejiwaannya,” ungkap AKP Amru Abdullah singkat saat dikonfirmasi awak media.

Sementara itu, Ketua RT 03 Hasby (41) mengaku sempat bertemu korban sebelum peristiwa sadis tersebut terjadi, korban sempat datang ke rumahnya untuk meminjam jilbab kepada anaknya.

 
"Sekitar pukul 10 pagi tadi. Kata korban bapaknya marah kalau tidak berjilbab. Setelah itu dia beli nasi kemudian korban tidak kelihatan lagi, jadi diperkirakan kejadian ini siang karena dia mengamuk jam 13.30 Wib,” jelasnya.

( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli )

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved