Kasus Subang Terbaru: Dugaan Penyebab Pembunuhan Ibu dan Anak, Tuti - Amalia, Diungkap Eks Bendahara

Ada dugaan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat ada sangkut pautnya dengan yayasan Bina Prestasi Nasional, semakin menguat. 

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati.
Polisi berpakaian preman saat kembali mendatangi TKP perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM - Ada dugaan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat ada sangkut pautnya dengan yayasan Bina Prestasi Nasional, semakin menguat. 

Dugaan ini awalnya muncul setelah penyidik memeriksa secara intensif sejumlah pengurus di yayasan dan sekolah Bina Prestasi Nasional. 

Dan belakangan, mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional mengungkapkan kecurigaan serupa.

Pria yang menyebut dirinya Mr X ini mengaku hanya curiga namun tidak mau menuduh. 

"Curiga buk. Saya cuman curiga doang," katanya dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Jumat (10/6/2022).

Kecurigaan Mr X mengerucut karena ada uang di yayasan yang selama ini menjadi masalah.

"Iya kan ada uang yayasan, uang BOS," sebutnya. 

Dana BOS ini lah yang membuatnya dipecat  sebagai  bendahara SMP dan SMK Bina Prestasi Nasional. 

Baca juga: Kasus Subang Kabar Terbaru: Mr X Ungkap Fakta Dekat TKP Tewasnya Ibu dan Anak, Termasuk Gelagat Danu

Dijelaskan, Mr X mulai masuk Yayasan Bina Prestasi Nasional tahun 2018 dan menjadi bendahara SMK dan SMP pada Septembet 2021, atau sebulan setelah pembunuhan Tuti dan Amel.  

 
Dalam SK pengangkatan yang keluar pada Oktober 2021, Mr X menggantikan jabatan yang ditinggalkan Amel setelah dibunuh.      

Setelah menjabat bendahara, Mr X langsung mengecek data siswa yang ada di laptop sekolah, kaitannya dengan pencairan BOS. 

Ternyata saat itu ada pengurangan jumlah siswa sekitar 150 siswa dari sebelumnya 400 an siswa.

Jumlah siswa yang ada saat itu, sebanyak 146 siswa SMP dan 153 siswa SMK. 

Selain mengungkap adanya pengurangan siswa, Mr X juga membeber penerimaan bantuan operasional sekolah (BOS). 

Disebutkan, selama tahun 2021, pencairan BOS tahap 1 dan 2 dilakukan kepala sekolah Wahyu dan bendahara Amel. 

Sementara pencairan BOS tahap 3 oleh kasek Wahyu dan dia. 

Baca juga: Kasus Subang Terbaru Terungkap Sosok yang Pengaruhi Yosef Terkait BAP, Yoris Jawab Soal Warisan

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved