Terungkap Kebaikan Eril Semasa Hidup, Pantas Banyak yang Sedih & Medoakan Ketika Wafat
Terungkap kebaikan Emmeril Kahn Mumtadz, anak sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil semasa hidup.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Terungkap kebaikan Emmeril Kahn Mumtadz, anak sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil semasa hidup.
Sejak dikabarkan hilang hingga Eril sapaan akrab Emmeril dinyatakan meninggal, banyak masyarakat yang bersedih dan mendoakannya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengunggah tulisan mengharukan mengenai Emmeril Kahn Mumtadz melalui akun instagramnya.
Ridwan Kamil juga berbagai kebaikan yang dilakukan Eril semasa hidupnya.
"Bismillah dan mohon maaf, ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah hidupnya selama ini. Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan. Namun sesuai saran ulama, ini adalah kewajiban saya selaku ayah dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang. Inilah berjuta alasan kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya. Semoga berkenan. Hatur Nuhun," tulisnya.
Baca juga: Harusnya Senang Kebanjiran Orderan, Pedagang Bunga Justru Sedih Karena Eril Meninggal
Ia kemudian mengunggah foto-foto tulisannya yang di sela oleh sejumlah foto kegiatan Eril.
Kebanyakan merupakan kegiatan amal, sampai foto saat Eril tertidur di tangga karena kelelahan melakukan kegiatan sosial.
Ridwan Kamil mengatakan ternyata Eril melakukan berbagai kegiatan sosial, sampai memberikan uang sakunya untuk THR sejumlah satpam, membelikan baju baru untuk anak yatim, dan menyantuni dhuafa, untuk bekalnya di akhirat.
Berikut tulisan Ridwan Kamil dalam postingan yang ia unggah pada Minggu (5/6) tengah malam tersebut, yang ia telah susun pada 2 Juni 2022.

KAPAN KITA PULANG?
Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.
Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.
Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita.
Itulah hakekat cerita Ananda Eril.