Jalan Nasional Sumedang-Cirebon, Cireki Ambles 5 Kali Selama Arus Mudik - Arus Balik Lebaran 2022
Namun, perbaikan-perbaikan itu tak serta merta membebaskan jalur dari pergerakan tanah. Jalur itu kembali ambles dan ambles lagi.
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Sepanjang arus mudik dan arus balik Lebaran 2022, jalan nasional Sumedang-Cirebon di Cireki, Kecamatan Tomo ambles berulang kali.
Jalur Cireki ini pertama kali ambles pada Desember 2021, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah mengambil tindakan cepat dan kini, jalur ambles itu ditangani Kementerian PUPR.
Sebelum mudik lebaran berlangsung, jalur Cireki diperbaiki.
Perbaikan dilakukan dengan cara menyeimbangkan kembali bagian yang ambles sejajar dengan bagian yang stabil.
Baca juga: SERATUS Lebih Kecelakaan Terjadi di Jalur Mudik Jabar, 37 Orang Meninggal, Polisi Jelaskan Begini
Setelah seimbang dengan diuruk dan dipadatkan, jalur kemudian diaspal.
Namun, perbaikan-perbaikan itu tak serta merta membebaskan jalur dari pergerakan tanah. Jalur itu kembali ambles dan ambles lagi.
"Catatan kepolisian, jalur itu mengalami 5 kali ambles sepanjang arus mudik dan balik berlangsung," kata Kepala Seksi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana di Sumedang, Senin (9/5/2022).
Dedi mengatakan, setiap kali ambles, tanah turun sedalam 20-3- centimeter.
"Dengan perhitungan ambles itu, kira-kira saat ini bagian terdalam dari jalan ambles itu dalamnya sekitar 150 centimeter tau nyaris 2 meter," kata Dedi.
Amblesnya jalan itu, tanah turun ke bagian selatan jalan yang merupakan tebing lumayan curam.
Menurut Dedi, sepanjang arus mudik dan balik berlangsung, tim dari Kementerian PUPR selalu bersiaga di sekitar titik ambles Cireki.
Baca juga: Terlalu Asyik di Pantai Pangandaran, Seorang Anak Berusia 2 Tahun Tertinggal Orang Tuanya
Tim ini terus memantau pergerakan tanah. Yakni, ketika terpantau ada ambles, tim segera memadatkan kembali bagian ambles itu.
"Saat ambles, langsung diperbaiki, langsung diperbaiki, begitu," katanya.
Beruntung, beban jalan berkurang karena kendaraan bertonase tinggi seperti fuso, tronton, atau kontainer dilarang beroperasi selama arus mudik dan balik.
"Jalur Cireki juga dipakai dua lajur," kata Dedi.
Baca juga: Hari Ini, H+7 Lebaran Ruas Tol Cipali di Majalengka Sudah Lengang, Sistem One Way Diberhentikan
Baca juga: Sebuah Hotel di Pangandaran Mengalami Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik