Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Idul Fitri 2022, Lengkap untuk Imam dan Makmum

Shalat Id sendiri merupakan shalat yang terdiri dari dua rakaat dan hanya dilaksanakan pada 1 Syawal.

Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
(Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil shalat saat meninjau Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Padalarang, KBB, Sabtu (30/5). 

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut tata cara dan bacaan shalat Idul Fitri untuk Imam dan Makmum.

Tinggal menhitung hari umat muslim di seluruh dunia akan segera merayakan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri.

Pada setiap tahunnya, terdapat ibadah shalat yang hanya bisa dilaksanakan satu tahun sekali, yakni shalat Id.

Shalat Id sendiri merupakan shalat yang terdiri dari dua rakaat dan hanya dilaksanakan pada 1 Syawal.

Adapun Sha;at Idul Fitri ini hukumnya sunnah, boleh dikerjakan sendirian ataupun berjamaah.

Baca juga: Cara Meraih Lailatul Qadar, Kapan Waktu yang Tepat Shalat Lailatul Qadar?

Berikut adalah bacaan niat salat Idul Fitri:

1. Sebagai makmum

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.

2. Sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Shalat untuk Wilayah Kabupaten Cirebon Kamis, 21 April 2022

Berikut adalah tata cara salat Idul Fitri:

1. Sebelum salat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Salat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Membaca niat salat idul fitri.

4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca Doa Iftitah.

6. Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca secara pelan (sirr):

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.

7. Membaca surat al-Fatihah, dan diteruskan membaca surat pendek yang dihafal dari Alquran.

Disunnahkan membaca surat Qaf atau surat al-A'laa.

8. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca secara pelan (sirr):

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.

10. Membaca surat al-Fatihah, diteruskan membaca surat pendek yang dihafal, disunnahkan surat al-Ghasyiyah.

11. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam.

12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H

Ormas Muhammadiyah telah lebih dahulu menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2022/1Syawal 1443 H.

Melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijah 1443 H, Muhammadiyah memutuskan Hari Raya Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Penetapan Hari Raya Idul Fitir 2022/1 Syawal 1443 H itu merupakan hasil metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini dipedomani Majelis Tarjid dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Keputusan 1 Syawal 1443 H menurut Pemerintah

Lantas bagaimana dengan keputusan Idul Fitri 2022/1 Syawal 1443 H menurut pemerintah?

Pemerintah akan menetapkan 1 Syawal 1443 H melalui Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1443 H yang akan digelar pada Minggu (1/5/2022) petang.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan Sidang Isbat digelar pada Minggu dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Syawal jatuh pada Ahad, 1 Mei 2022 M atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 H.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved