Cara Meraih Lailatul Qadar Menurut Ulama Quraish Shihab dan Gus Baha: Ada Persiapan & Ikhtiar
Malam Lailatul Qadar sendiri biasanya terjadi di hari 10 terakhir bulan Ramadan, terutama di hari-hari ganjil.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan segera memasuki malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar sendiri biasanya terjadi di hari 10 terakhir bulan Ramadan, terutama di hari-hari ganjil.
Pada malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam 1000 bulan, lantas bagaimana cara meraih malam Lailatul Qadar?
Cara meraih Lailatul Qadar menurut ulama
Dalam pencarian Lailatul Qadar, Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA, Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha, mengutarakan pendapatnya.
Menurutnya, meskipun Lailatul Qadar disebut hanya turun sehari, kebaikan tak boleh terbatas akan hal itu.
Dengan demikian, ibadah tetaplah baik dilakukan kapan saja.
"Ibadah itu nggak ada ruginya, mau dapat lailatul Qadar maupun nggak," kata Gus Baha.
Hal itu ia sampaikan saat berbincang dengan ahli tafsir, Quraish Shihab dan Najwa Shihab dalam saluran YouTube Najwa Shihab pada Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar Lengkap dengan Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar
Perlu Persiapan dan Ikhtiar
Lebih lanjut, Gus Baha mengatakan untuk mencari Lailatul Qadar dibutuhkan persiapan.
“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari. Kalau tidak ada persiapan, namanya penunggu. Bukan pencari,” kata Gus Baha.
Ia pun mengungkapkan sebuah kisah tentang Imam Syafi'i yang ditanyai kenapa tayamum di padang sahara harus mencari air dulu.
"Kan sudah karuan tidak ada air, kenapa harus mencari air dahulu baru sah tayamum sebagai pengganti air," kata Gus Baha.
Imam Syafi'i saat itu menjawab, seseorang yang tidak pernah mencari tidak bisa dikatakan tidak menemukan.