Abdul Latip Tersangka Pemukul Ade Armando Ditangkap di Pelabuhanratu, Tersangka Bertambah 2 Orang

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Salah seorang buron kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando, Abdul Latip, ditangkap aparat Reskrim Polda Metro Jaya, Kamis (14/4/2022). Penangkapan itu berlangsung di Pelabuhanratu Sukabumi.

Abdul Latip resmi ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh polisi atas kasus penganiayaan pegiat media sosial, Ade Armando dalam demo 11 April 2022 di DPR RI, Jakarta. 

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Abdul Latip merupakan salah seorang pelaku pemukulan terhadap Ade Armando.

"Dia kami tangkap di Pelabuhanratu Sukabumi, Kamis," ujar Zulpan dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Provokator Pengeroyokan Ditangkap, Dijadikan Tersangka, Teriak Ade Armando Sudah Mati Ini Sosoknya

Selain menangkap Abdul Latip, lanjut Zulpan, Polda Metro Jaya juga menangkap dua orang pelaku pemukulan lainnya. Keduanya adalah Marcos Iswan dan Al Fikri Hidayatullah.

Marcos ditangkap polisi di daerah Sawangan Depok, Kamis pukul 01.25 WIB. Sementara Fikri ditangkap di Jagakarsa, Jakarta Selatan pukul 02.55 WIB.

Zulpan mengatakan, Hingga Kamis 16/4/2022 siang, sudah ada tujuh orang yang ditangkap terkait kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando ini. 

Mereka adalah Komarudin, Muhammad  Bagja, Arif Pardiani, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Marcos Iswan dan Al Fikri Hidayatullah.

Baca juga: Dhia Ul Haq Pemukul Pertama Ade Armando Ditangkap Polisi di Pesantren, 3 Pelaku Masih Buron

Diberitakan sebelumnya, dua dari enam pelaku pengeroyokan Ade Armando berhasil ditangkap polisi.

Sementara Polda Metro Jaya menyebut empat pelaku pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando masih buron atau berstatus DPO.

Dikutip dari Tribunnews, terdapat enam pelaku yang berhasil diidentifikasi terkait kasus ini oleh tim gabungan Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Abdul Latip merupakan warga Kampung Panaruban RT 07 RW 01, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Ketua RT 07, Yuyu mengungkal sosok Abdul Latip yang menurutnya berusia 30 tahun. 

Ia mengatakan, Abdul Latip lama tinggal di pesantren setelah keluar sekolah dasar.

Selepas di pesantren ia sempat menikah. Namun, pernikahannya tak berselang lama. 

Baca juga: Beredar Tampang 4 Pengeroyok Ade Armando, Kapolri Jenderal Listyo Instruksikan Anak Buah Gerak Cepat

Yuyu mengatakan, Abdul Latip menjalani pernikahan selama sekitar satu tahun, setelah cerai dengan sang istri, Abdul Latip berkegiatan sehari-hari membantu kedua orang tuanya menggembala domba. 

Menurutnya, sosok Abdul Latip dimata warga sekitar tidak pernah bermasalah, ia tidak pernah membuat ulah dan hidup biasa membantu kedua orang tuanya. 

"Dulunya mesantren, biasa membantu orang tuanya, ngarit (mencari rumput) menyadap gula, suka bikin gula kan orang tuanya. Biasa-biasa orangnya di sini gak ada yang aneh, kan dulunya dia di pondok, dari keluar kelas 6 itu di pondok, keluar di pondok punya istri, 10 tahun di pondoknya, cerai sama istrinya, tinggal di sini sama orang tuanya," kata Yuyu via telepon, Rabu (13/4/2022). 

Yuyu kembali menegaskan, anak dari Ajidin (60) dan Aminah (55) itu dimata warga terlihat biasa saja. 

"Iya biasa suka ngarit, orang tuanya menyadap gula," pungkas Yuyu. 

Diketahui, Abdul Latip terlibat pengeroyokan Ade Armando setelah sebelumnya ia izin kepada orang tuanya untuk menemui teman di Surade.

Namun, ia tak panjang lebar bercerita akan berangkat demo ke Jakarta.*

Baca juga: Ibu Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Terus Menangis Pikirkan Nasib Anaknya: Minta Uang Sebelum Pergi