Kain Kafan Terbentang saat Presiden Jokowi Melintas, Petugas Amankan Seorang Pria, Begini Nasibnya

Seorang pria membentangkan selembar kain kafan saat rombongan Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Mr Assaat, Provinsi Jambi, Kamis (7/4/2022).

Editor: dedy herdiana
Kompas.com
Aksi Mahasiswa Cipayung Plus Jambi saat kedatangan Presiden Jokowi dihadang aparat, pada Kamis (7/4/2022). Dokumentasi Dani Ketua Pengurus Wilayah Kammi Jambi. 

TRIBUNCIREBON.COM- Seorang pria membentangkan selembar kain kafan saat rombongan Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Mr Assaat, Provinsi Jambi, Kamis (7/4/2022).

Akibat perbuatannya itu, anggota Paspampres dan TNI langsung mendekati dan mengamankan pria tersebut.

Pria berkacamata tersebut membentangkan kain kafan lengkap dengan tulisan ditengah-tengah kerumunan warga yang ingin menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

Saat itu Jokowi baru saja membagikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng di Pasar Bedug yang berada di kawasan Jalan Mr Assaat.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Majalengka melakukan aksi demo di titik 0,370 Majalengka, tepatnya di sebelah Utara Alun-alun Majalengka, Kamis (7/4/2022).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Majalengka melakukan aksi demo di titik 0,370 Majalengka, tepatnya di sebelah Utara Alun-alun Majalengka, Kamis (7/4/2022). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Baca juga: Demo Tolak 3 Periode Jokowi di Majalengka, Mahasiswa: Malah Menyengsarakan Kami

Aksi pria tersebut itu terdokumentasikan dalam video dan menjadi viral di media sosial pada Kamis.

Dalam video, tampak pria itu membentangkan kain kafan yang bertuliskan sebuah pesan.

Pria tersebut berdiri di tepi jalan bersama kerumunan masyarakat ingin menyaksikan Presiden Jokowi dan rombongan melintas.

Aksinya segera mendapat perhatian dan penanganan khusus dari pasukan pengaman presiden (paspampres) dan aparat TNI.

Paspampres dan TNI meminta pria itu menurunkan kain kafan yang dibentangkannya.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Demo Tolak Jokowi 3 Periode di DPRD Kota Cirebon, Sempat Dorong-dorongan

Ratusan mahasiswa saat berunjuk rasa di DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Kamis (7/4/2022).
Ratusan mahasiswa saat berunjuk rasa di DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Kamis (7/4/2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Selain itu, mereka pun membawanya menepi ke sisi belakang kerumunan dan tetap memegangi kedua tangan pria tersebut saat rombongan presiden lewat.

Pria itu sempat berteriak, "Pak Jokowi, Pak Jokowi, minyak goreng turunkan Pak harganya," katanya.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi pria yang diketahui bernama Muhammad Usman itu.

Usman membenarkan aksi yang dilakukannya. Dia mengatakan, usai diamankan oleh aparat, dirinya segera dilepaskan.

"Tidak ada (pengamanan). Begitu mobil Jokowi sudah meninggalkan lokasi, saya dilepas," ujar Usman.

"Alhamdulillah, aman. Cuma tangan kanan sangat sakit karena dipegang dan diangkat Paspampres," lanjutnya.

Presiden Jokowi marah
Presiden Jokowi marah (Istimewa)

Baca juga: Jokowi Larang Para Menteri Bahas Penundaan Pemilu hingga Timbulkan Polemik: Fokus Beberja!

Usman menuturkan, aksi individunya membentangkan kain kafan bertuliskan "Pak Jokowi, tolong turunkan harga minyak goreng" itu bersifat dadakan.

Sebab semula dirinya bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Provinsi Jambi akan bergabung dengan mahasiswa di dekat Pasar Angsoduo. Namun, aksi di Angsoduo gagal bertemu presiden.

"Lalu kami terpikir untuk aksi lagi di Pasar Bedug. Agar bisa menyusup ke dekat lokasi, kami putuskan aksinya seorang diri saja. Karena kalau aksi ramai-ramai pasti di ring 3 kami sudah diadang polisi," jelas Komite Eksekutif KAMI Provinsi Jambi itu.

Saat disinggung apakah aksinya sempat mendapatkan atensi dari Presiden Jokowi yang sempat melintas, Usman mengaku tidak tahu pasti.

"Saya enggak bisa memastikan apakah presiden melihat karena saya dikerubuti dan dihalang-halangi TNI," ucapnya.

Usman menambahkan, ada sejumlah aspirasi lain selain harga minyak goreng yang ingin disampaikannya kepada presiden.

Antara lain mengenai penolakan penundaan pemilu dan penolakan wacana jabatan presiden selama tiga periode.

"Turunkan harga Pertamax, cukupi suplai Pertalite, tolak tiga periode, tolak tunda pemilu, stabilkan harga sembako," tegasnya.

Tanggapan istana

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan tanggapan atas adanya aksi mahasiswa dan aksi membentangkan kain kafan itu.

Heru mengatakan, berdasarkan informasi dari Polda setempat memang ada mahasiswa yang unjuk rasa.

"Ya wajar saja memberikan aspirasi. Dan sudah difasilitasi keamanan wilayah," katanya saat dikonfirmasi pada Kamis.

Namun, Heru mengaku tidak sempat melihat aksi warga yang membentangkan kain kafan.

Heru menjelaskan, mengenai harga minyak goreng sudah diatasi dengan berbagai langkah pemerintah.

"Mengenai harga minyak, sudah diatasi dan ada langkah-langkah oleh menteri terkait dan Polri," katanya.

"Di sisi lain, juga sudah ada BLT minyak goreng kepada PKL (pedagang kaki lima) dan PKH (program keluarga harapan)," tutur Heru. Meski demikian, Heru memahami jika masyarakat masih ada yang menyampaikan aspirasinya.

Dia menegaskan, harus ada penjelasan mengenai kebijakan pemerintah menanggapi kondisi sosial ekonomi terkini. "Harus dijelaskan dengan statement-statement di atas," tambahnya.

Baca juga: Mahasiswa di Majalengka Turun ke Jalan, Tolak Jokowi 3 Periode dan Protes BBM Naik

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Gelar Aksi Bentangkan Kain Usai Jokowi Bagikan BLT Minyak Goreng di Jambi".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved