KKB Papua

Babinsa dan Istrinya Tewas Dibantai KKB Papua, Dua Anak yang Masih Kecil-kecil Jadi Yatim Piatu

Babinsa Kurulu dan istrinya meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil berusia 4 dan 5 tahun usai dibantai KKB Papua.

Editor: Mumu Mujahidin
SURYA.co.id/Febrianto Ramadani
Suasana pemakaman jenazah Prajurit TNI Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) korban pembunuhan Orang Tidak Dikenal di rumah duka, Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. 

TRIBUNCIREBON.COM - Dua anak prajurit TNI AD dan istrinya otomatis jadi yatim piatu usai orang tua mereka meninggal akibat dibantai KKB Papua.

Sertu Eka Andriannto Hasugian Babinsa Kurulu (28) dan istrinya Sri Lestari Indra Putri (33) jadi korban pembantaian KKB Papua.

Babinsa Kurulu dan istrinya meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil berusia 4 dan 5 tahun.

Isak tangis keluarga Babinsa Kurulu, Sertu Eka Andrianto Hasugian tak terelakkan ketika dua jasad tiba di rumah duka.

Sertu Eka tewas ditembak, sedangkan istrinya dilukai menggunakan senjata tajam hingga tewas. 

Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu dan istrinya tewas dibantai orang tak dikenal (OTK) di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022) pagi.
Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu dan istrinya tewas dibantai orang tak dikenal (OTK) di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022) pagi. (Tribun Papua/istimewa)

Sementara, satu di antara dua anaknya juga dilukai, jarinya dipotong.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Kampung Elelim, Disterik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022).

Kekejaman KKB Papua itu membuat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan anak buahnya di Papua mengejar pelaku sampai ketemu.

Jasad Sertu Eka dan Sri Lestari Indah Putri tiba di Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.

Sertu Eka Andriyanto dimakamkan di TPU Desa Dungus Sidoarjo.

Baca juga: Prajurit TNI dan Istri Tewas Dihabisi OTK di Papua, Anaknya Diserang Sampai Kehilangan Jari

Sementara istrinya rencananya akan dimakamkan di kampung halamanya, Pati, Jawa Tengah.

 
Setibanya di lokasi tersebut, kedu jenazah disholati oleh keluarga dan prajurit TNI.

Selanjutnya pada pukul 20.05 WIB, jenazah Sertu Eka langsung diberangkatkan ke tempat pemakaman umum desa setempat.

Sertu Eka Andriyanto bersama istrinya, meninggalkan dua anak berusia 4 dan 5 tahun.

Upacara pelepasan jenazah dipimpin oleh komandan kodim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Masarum Djatilaksono.

Dalam sambutannya, mewakili keluarga korban, dirinya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu prosesi pemakaman ini berjalan dengan lancar

"Saya memohon, apabila almarhum semasa hidupnya memiliki kesalahan. Keluarga meminta maaf yang sebesar besarnya," ungkapnya.

Sementara itu, ayah Sertu Eka, Muhammad Idris, menyampaikan permintaan maafnya jika selama ini almarhum ada salah, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.

"Kami selaku orang tua minta maaf atas kesalahan anak saya dan anak menanti semasa masih," ucapnya.

Almarhum Sertu Eka kemudian dilepas dengan upacara militer. Prosesi pemakaman pun dilakukan dengan cara militer.

Baca juga: Dua Tentara KKB Kabur dan Serahkan Diri ke NKRI di Tengah Kelompoknya yang Sedang Lakukan Aksi Teror

Seusai upacara militer dan prosesi pemakaman, Masarum menuturkan, sebenarnya almarhum ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Akan tetapi pihak keluarga menghendaki dimakamkan di TPU desa setempat.

"Mengenai istri korban yang akan dimakamkan di daerah Pati Jawa Tengah, itu juga permintaan dari pihak keluarga," bebernya.

Rencananya, tuntas dia, petinggi TNI akan memberi penghargaan terhadap almarhum.

Pahlawan kemanusian

Gugurnya Prajurit TNI AD, Sertu Andrianto Hasugian (28) dan istri, Sri Lestari Indah Putri (33) secara mengenaskan di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Yalimo, Papua meninggalkan duka mendalam. 

Pasalnya Sertu Eka dan Sri selama ini dikenal sering membantu warga yang kesusahan. 

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di kediaman korban yang berada di Jalan Trans Elelim.

Keduanya dibunuh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis pukul 06.15 WIT di kios milik almarhum.

Di tubuh Sertu Eka terdapat luka tembak, sedangkan Sri Lestari mengalami luka bacok.

Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letnal Kolonel (Letkol) Inf Candra Kurniawan melalui keterangan tertulis menyebut, aksi yang dilakukan para pelaku cukup sadis karena tidak hanya membunuh pasangan tersebut, pelaku juga melukai anak dari kedua korban yang masih balita.

“Anak balita yang merupakan anak dari kedua almarhum juga menjadi korban jari tangannya dipotong," kata dia.

Baca juga: Toni Tabuni Pimpinan KKB Papua Ditembak Mati Satgas Cartenz, Melawan Saat Diringkus Satgas Cartenz

Siapa sebenarnya Sertu Eka dan Sri? 

Sertu Eka merupakan Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil) 17/2-07/Kurulu, sedangkan istrinya bertugas di Puskesmas Elelim.

Sertu Eka dan istri, Sri dikenal sebagai pribadi yang baik dan kerap menolong sesama di tempat tugasnya.

"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo," kata Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (31/3/2022) siang.

"Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," sambungnya. 

Dia menambahkan, sosok Sertu Eka, yang merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1702-07/Kurulu, juga dikenal sering menolong warga.

"Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelasnya.

Di bagian lain, meninggalnya Sri meninggalkan duka  mendalam bagi rekan-rekannya sesama tenaga kesehatan di Yalimo. 

Ketua Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Papua Dionesia Pri Utami mengatakan, Sri merupakan pahlawan kemanusiaan karena membantu kesehatan masyarakat di daerah terpencil.

Sri telah mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Elelim selama lima tahun.

Dia menuturkan, kejadian ini membuatnya prihatin sekaligus sedih dan marah.

Baca juga: Prada Yotam Diduga Kuat Gabung KKB Papua dan Lepas Seragam TNI, Ini Kronologi Kabur Sang Prajurit

“Ini sudah kejadian yang keberapa kali. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, bagaimana teman-teman ini melakukan pengabdian di dearah terpencil. Kami siap selalu membantu terhadap masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan kondisi seperti ini kami bersedih dan marah,” ujarnya, Jumat, dikutip dari Antara. 

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan, pasutri tersebut sudah bertugas cukup lama di Elelim. Mereka juga dilaporkan bergaul baik dengan warga setempat.

Izak menjelaskan, insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka.

Saat ini, peristiwa pembunuhan anggota TNI dan istrinya tersebut sedang diselidiki oleh Kepolisian Resor (Polres) Yalimo.

"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga meninggal, Kamis pagi (31/3). Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," papar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, Kamis petang, dikutip dari Antara.

Usai disemayamkan di Aula Yonif 751/VJS di Sentani, jenazah pasutri tersebut diterbangkan menuju Surabaya, Jawa Timur, untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Jenazah diterbangkan dari Bandara Sentani, Jayapura, Papua, pukul 14.47 WIT, Jumat (1/4/2022).

Informasi yang diterima surya.co.id, jenazah korban akan dibawa ke Sawodungus, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

Baca juga: SOSOK Pratu Wilson Anderson Prajurit TNI AL Gugur Diserang KKB, Tertembak di Beberapa Bagian Tubuh

Perintah Jenderal Dudung

Prajurit TNI AD Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istrinya, Sri Lestari Indah Putri (33) tewas ditembak orang tak dikenal di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022). (istimewa)

Kepala Staf Angkatan Darat ini memerintahkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal (Mayjen) Teguh Muji Angkasa mengejar pelaku hingga ditemukan.

Jenderal Dudung mengutuk keras tindakan pelaku kepada korban yang juga bintara pembina desa (Babinsa) dan istrinya. 

“KSAD memerintahkan kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku penembakan sampai dengan diketemukan dan dilakukan proses secara hukum,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kamis malam.

Jenderal Dudung juga memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar.

Ia juga meminta prajuritnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas.

Selaku pimpinan TNI AD, Dudung turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan mengurus hak-hak korban serta memperhatikan masa depan keluarganya.

Baca juga: Kejamnya KKB Tembaki dan Lempar Granat dari Dua Arah, Dua Prajurit TNI Gugur Sisanya Kritis dan Luka

Berita lain terkait KKB Papua

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved