Puasa Sebentar Lagi! Ini Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Lengkap dengan Latin dan Artinya
Niat puasa merupakan sayarat utama yang harus dilafalkan oleh setiap muslim saat akan berpuasa di bulan Ramadan.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Menjalankan ibadah puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Namun sebelum menjalankan ibadah puasa sehari penuh, umat muslim dianjurkan terlebih dahulu membaca niat puasa.
Pasalnya, niat puasa merupakan syarat utama yang harus dilafalkan oleh setiap muslim saat akan berpuasa di bulan Ramadan.
Meski sampai saat ini pemerintah belum juga menetapkan kapan 1 Ramadan 2022, namun tak ada salahnya jika Anda mengingat kembali bacaan niat puasa Ramadan.
Baca juga: Tayang Selama Ramadhan 2022, Berikut Daftar Sinetron yang Bisa Temani Waktu Sahur dan Berbuka Puasa
Maka dari itu, berikut TribunCirebon.com sajikan terkait bacaan niat puasa Ramadan:
Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Sementara itu, jika adzan Maghrib berkumandang Anda juga dianjurkan untuk membaca doa buka puasa, berikut bacaannya:
Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2022? Berikut Penetapan Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah
Adapun perintah menjalankan ibadah puasa Ramadan tertera dalam fiman Allah SWT Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. al-Baqarah (2): 183].
Golongan orang tersebut, ialah perempuan yang mengalami haid dan nifas di bulan Ramadan.
Para ulama telah sepakat bahwa hukum nifas dalam hal puasa sama dengan haid.
Sedangkan orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa, dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan, adalah orang yang sakit biasa di bulan Ramadan dan orang yang sedang bepergian (musafir).
Sementara untuk orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan membayar fidyah, adalah:
1. Orang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena tua dan sebagainya.
2. Orang yang sakit menahun.
3. Perempuan hamil.
Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa 2022? Ini Perhitungan BMKG dan Muhammadiyah
4. Perempuan yang menyusui.
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Selama menjalankan puasa Ramadan, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa.
Di antaranya adalah makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadhan.
Dikutip dari Buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, orang yang makan dan minum di siang hari saat bulan Ramadan, puasanya batal dan wajib menggantinya di luar bulan Ramadan.
Selain itu, bersenggama suami-istri di siang hari saat bulan Ramadan, puasanya batal dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan.
Orang yang bersenggama suami-istri di siang hari pada bulan Ramadhan, juga diwajibkan untuk membayar kifarah berupa:
- Memerdekakan seorang budak.
- Kalau tidak mampu, harus berpuasa dua bulan berturut-turut.
- Bila masih tidak mampu, harus memberi makan 60 orang miskin, setiap orang 1 mud makanan pokok.