MANTAP, Enam SMKN di Wilayah Ciayumajakuning Berstatus BLUD, Sekolah Mana Saja?

Di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) ada 6 SMKN yang berstatus BLUD.

Editor: Machmud Mubarok
Humas Pemprov Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat mengumumkan peresmian BLUD 35 SMK tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat kepada 35 kepala sekolah di SMKN 1 Karawang, Rabu (23/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, jumlah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia hingga Maret 2022 mencapai 112 sekolah.

Dari data tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak yang menerapkan tata kelola BLUD dengan jumlah 35 SMK. Di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) ada 6 SMKN yang berstatus BLUD.

112 SMK tersebut berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 20 SMK, DKI Jakarta sebanyak 10 sekolah, Jogja 3 sekolah, Sulawesi Selatan sebanyak 19 sekolah, Sumatera Barat sebanyak 25 sekolah, dan Jawa Barat sebanyak 35 sekolah.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat mengumumkan peresmian BLUD 35 SMK tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat kepada 35 kepala sekolah di SMKN 1 Karawang, Rabu (23/3/2022).

“Tugas dan fungsi SMK dalam hal ini adalah untuk menciptakan generasi bangsa masa depan yang kompeten, unggul dan berdaya saing tinggi serta produktif,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi.

Baca juga: LOKER Besar-besaran RSJ Jabar Butuh Pegawai Non PNS/BLUD, Ada 15 Posisi untuk Lulusan SMA, D3 dan S1

Baca juga: SMKN 1 Mundu Cirebon Berangkatkan Tim ke Pati, Keluarga Berharap Julius Selamat

Sehingga ke depannya, lulusan SMK akan lebih siap kerja dan akan menyelesaikan masalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) SMK yang selama ini sebagai penyumbang tertinggi.

Dengan menjadi BLUD, hasil produksi/jasa yang didapat SMK tidak harus disetor ke kas daerah dan dapat langsung dikelola pihak sekolah. Hal ini membuat pelayanan di SMKN menjadi efektif dan efisien. Sebab, pihak sekolah diberi kebebasan untuk berinovasi.

Penerapan BLUD di SMK negeri adalah adanya teaching factory yang sudah diterapkan. Teaching factory merupakan metode pembelajaran praktik dengan alat praktik yang sama dengan industri. Hal ini memungkinkan SMK dan siswa memproduksi barang dan jasa yang sama dengan industri.

Pada akhir tahun 2021 lalu, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada 60 SMK di Indonesia dengan predikat teaching factory terbaik. Dari 60 SMK tersebut, sebanyak 9 SMK terdapat di Jawa Barat.

Data tersebut menandakan jika teaching factory yang dimiliki SMK di Jawa Barat sudah banyak yang berstandar industri. Sebab, salah satu syarat SMK menjadi BLUD adalah fasilitas teaching factory-nya harus berstandar pabrik.

Hasil produksi para siswa di 35 SMK BLUD di Jabar, dipajang dalam pameran di SMKN 1 Karawang. Atalia Praratya Ridwan Kamil berkesempatan meninjau karya-karya tersebut. Ia terkesan dengan inovasi anak didik di Jabar.

Atalia Ridwan Kamil juga kagum dengan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang mampu melahirkan startup baru potensial seperti Muhamad Azka Farhan dari SMKN 9 Bandung. “Dia berhasil mencapai omzet Rp 1 miliar dari jualan sari lemon. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Direktur BUMD, BLUD, BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budi Santosa  mengatakan Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya dalam hal kesigapan dan banyaknya SMK yang sudah jadi BLUD

"Provinsi Jawa Barat dapat menjadi contoh bagi provinsi yang lain,” kata Budi di lokasi launching.

Ia mengparesiasi sekaligus mengingatkan kepada para pemimpin BLUD SMK untuk hati-hati dalam pengelolaan keuangan sekolah untuk terhindar dari permasalahan hukum di kemudian hari.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Vokasi Pendidikan Kemendikbud Wikan Sakarinto mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah antusias dalam penerapan BLUD SMK.

Wikan mengatakan, setiap provinsi di Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan SMK menjadi BLUD. Ia memprediksi, hingga akhir tahun 2022, jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 sekolah.

"Ini terlihat dari willingness (kesediaan) dan eagerness (keinginan) dari setiap provinsi. Seperti Jatim, Sumsel dan Sulsel. Dan Jabar yang paling banyak mengajukan banyak SMK menjadi BLUD," katanya.

Berikut ini daftar 35 BLUD SMKN di Jabar, termasuk 6 BLUD SMKN di wilayah Ciayumajakuning:

1. SMKN 1 Cibinong Kab. Bogor
2. SMKN 3 Kota Bogor
3. SMKN 1 Kota Depok
4. SMKN 1 Kota Bekasi
5. SMKN 1 Cikarang Barat Kab. Bekasi
6. SMKN 1 Majalengka
7. SMKN 1 Losarang Kab. Indramayu
8. SMKN 1 Kota Cirebon
9. SMKN 1 Mundu Cirebon
10. SMKN 1 Kuningan
11. SMKN 3 Kuningan
12. SMKN 1 Karawang
13. SMKN 1 Purwakarta
14. SMKN 2 Subang
15. SMKN 1 Kota Sukabumi
16. SMKN 1 Cibadak Kab. Sukabumi
17. SMKN 1 Pacet Kab. Cianjur
18. SMKN 1 Kota Tasikmalaya
19. SMKN 2 Kota Tasikmalaya
20. SMKN Rajapolah Kab. Tasikmalaya
21. SMKN 1 Ciamis
22. SMKN 1 Kota Banjar
23. SMKN 1 Pangandaran
24. SMKN 2 Kota Bandung
25. SMKN 3 Kota Bandung
26. SMKN 6 Kota Bandung
27. SMKN 9 Kota Bandung
28. SMKN 11 Kota Bandung
29. SMKN 1 Kota Cimahi
30. SMKN PPN Lembang Kab. Bandung Barat
31. SMKN 5 Pangalengan Kab. Bandung
32. SMKN 1 Sumedang
33. SMKN 1 Garut
34. SMKN 2 Garut
35. SMKN 4 Garut

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved