Ingin Cepat Kaya dan Untung Berlipat Pakai Robot Trading Fahrenheit, Ratusan Orang Malah Tertipu

Tergiur iming-iming keuntungan investasi 50 persen dan ingin cepat kaya, sekitar 100 orang diduga menjadi korban penipuan investasi robot trading

Editor: Machmud Mubarok
YouTube/michaelhoward
Pemilik robot trading Fahrenhet, Hendry Susanto. 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Tergiur iming-iming keuntungan investasi 50 persen dan ingin cepat kaya, sekitar 100 orang diduga menjadi korban penipuan investasi robot trading bodong aplikasi Fahrenheit melapor ke Polisi Daerah (Polda) Metro Jaya.

Mereka mengaku kehilangan uang yang telah diinvestasikan, dan sama sekali tidak mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan penyedia layanan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis mengatakan, pihaknya telah menerima empat laporan terkait dugaan penipuan investasi bodong berkedok robot trading Fahrenheit.

Atas laporan tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan sampai akhirnya menangkap empat tersangka, masing-masing berinisial D, IL, DB, dan MF.

Baca juga: Bobon Santoso Disuruh Tutup Mulut oleh Affiliator Binary Option, Ditawari Uang: Trader Top

Baca juga: Kasus Investasi Bodong Binary Option, Polisi Sita Aset Rp 1,5 Triliun dari Afiliator, Termasuk Doni?

"Jadi tiga ditangkap di Taman Anggrek, satu di Tangerang di kawasan Alam Sutera," ujar Auliansyah, Selasa.

Polisi pun menyita sejumlah aset yang dimiliki para tersangka, di antaranya adalah dua unit mobil mewah, yakni Lexus dan Toyota Fortuner, serta dua unit apartemen di kawasan Jakarta Barat.

Terkini, kepolisian tengah melakukan pengembangan untuk mencari pelaku lain, termasuk mengejar bos dari perusahaan pengelola aplikasi robot trading bodong tersebut.

100 orang menjadi korban

Auliansyah mengungkapkan, terdapat kurang lebih 100 orang yang telah menjadi korban dari investasi bodong robot trading Fahrenheit. "Sudah ada 100 orang yang lapor kepada kami," ucap Auliansyah.

Auliansyah pun menduga bahwa masih banyak lagi masyarakat yang menjadi korban karena tergiur berinvestasi melalui layanan tersebut.

Meski begitu, Auliansyah belum dapat memastikan berapa jumlah member dari aplikasi tersebut. Dia juga belum dapat memperkirakan kerugian para korban, khususnya yang telah melapor ke Polda Metro Jaya.

Menurut Auliansyah, jumlah member maupun kerugian yang dialami korban robot trading Fahrenheit masih didalami dan sedang dihitung oleh kepolisian.

"Kalau bertanya berapa membernya, kami masih belum bisa menentukan karena memang website-nya sudah mati," kata Auliansyah.

"(Kemudian) Untuk kerugiannya ini kan masih kami periksa. Kita tidak bisa secepat itu (memastikan). Karena memang seperti yang saya sampaikan tadi, ini ada layering-layeringnya," sambungnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, keempat pelaku mengaku merayu korban dengan iming-iming keuntungan berlipat, yakni di atas 50 persen dari total uang yang diinvestasikan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved