Acara Adat Mapag Sri Masih Dilestarikan hingga Sekarang di Indramayu, Sebagai Ungkapan Syukur Petani

Digelarnya acara adat mapag sri, sekaligus menjadi penanda bahwa masyarakat siap melaksanakan panen raya di Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Kegiatan acara adat mapag sri di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (23/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Mapag sri menjadi acara adat yang sampai dengan saat ini masih dilestarikan masyarakat petani di Kabupaten Indramayu.

Ritual lokal ini salah satunya kembali digelar di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (23/3/2022).

Digelarnya acara adat mapag sri, sekaligus menjadi penanda bahwa masyarakat siap melaksanakan panen raya.

Kepala Desa atau Kuwu Juntinyuat, Sunarto mengatakan, acara adat mapag sri selalu rutin digelar setiap tahun.

"Tradisi ini memang sudah ada sejak zaman dahulu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Kegiatan acara adat mapag sri di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (23/3/2022).
Kegiatan acara adat mapag sri di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (23/3/2022). (Handhika Rahman/Tribuncirebon.com)

Pemerintah desa pun, kata Sunarto, terus berkomitmen dalam melestarikan acara adat yang biasa dilakukan para petani tersebut.

Arti dari mapag sendiri adalah menjemput, sedangkan sri adalah representasi dari Dewi Sri yang diartikan tanaman padi.

Atau dengan kata lain, mapag sri dapat diartikan sebagai acara adat dalam menjemput padi atau menyambut masa panen.

Disampaikan Sunarto, acara adat satu ini bahkan memiliki makna mendalam bagi para petani.

Yakni, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat panen raya yang akan digelar para petani.

Baca juga: Uniknya Acara Adat Mapag Sri oleh Petani di Indramayu, Arak Pengantin Padi Tanda Siap Panen Raya

Selain itu, acara adat tersebut juga bermaksud untuk meminta hasil panen yang melimpah dan melindungi padi dari gagal panen.

Di akhir kegiatan, masyarakat bersama-sama menggelar doa bersama dan syukuran dengan menyantap hidangan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Di Desa Juntinyuat sendiri, mayoritas masyarakat memang bermata pencaharian sebagai petani.

Secara keseluruhan ada seluas 272 hektare sawah di Desa Juntinyuat.

"Keinginannya para petani, insya Allah supaya hasil panennya memuaskan," ujar dia.

Baca juga: Anomali Cuaca Bikin Panen Raya Garam di Indramayu Mundur, Begini Rekasi Petani

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved