Kasus Subang

TERSANGKA Kasus Subang Mulai Resah, Kapolda: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Diungkap Bulan Puasa

kasus yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut dapat terungkap sekitar dua minggu lagi atau di bulan puasa

Editor: dedy herdiana
kolase Tribun Jabar
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana (kiri) menyatakan kasus yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) dalam kasus Subang tersebut sudah dapat terungkap sekitar dua minggu lagi atau di bulan suci Ramadan. 

TRIBUNCIREBON.COM - Sekarang ini, dipastikan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat mulai resah, tidak tenang alias ketar-ketir.

Soalnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana berjanji bahwa kasus yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut sudah dapat terungkap sekitar dua minggu lagi atau di bulan suci Ramadan.

Dia pun berharap pengungkapan kasus Subang itu bisa menjadi kado di bulan puasa.

Diketahui, kasus Subang sudah tujuh bulan lebih berlalu,

Namun sampai saat ini, kasus Subang masih menjadi misteri.

Sebab hingga saat ini, pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum juga terungkap.

Polisi pun mendapat sorotan tajam dari kriminolog terkait kasus Subang tersebut.

Kriminolog pun bahkan sampai menganalisa apa penyebab kasus ini lambat terungkap.

Polda Jabar mengeluarkan sketsa pembunuh ibu dan anak di Subang setelah 4 bulan lebih kejadian, Rabu (29/12/2021).
Polda Jabar mengeluarkan sketsa pembunuh ibu dan anak di Subang setelah 4 bulan lebih kejadian, Rabu (29/12/2021). (TribunJabar.id/Nazmi Abdurahman)

Baca juga: Kriminolog Kecewa dengan Profesionalitas Polisi, Kapolda Jabar Kode Ungkap Kasus Subang di Ramadan

Meski begitu, pihak Polda Jabar berkomitmen akan terus berupaya mengungkap kasus yang menyedot perhatian publik tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana saat meninjau pelaksaan Vaksinasi Covid-19 di Plaza Hotel, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022).

Bahkan ia juga menjanjikan akan mengungkap kasus Subang tersebut di bulan Ramadhan.

Baca juga: Minions Tumbang, All Indonesia Finals Tercipta di All England 2022, Ahsan/Hendra vs Bagas/Fikri

"Saya ingin memberikan komitmen bahwa polisi tidak berhenti menyelidiki dan penyelidikan maupun penyidikan ini," ujar Suntana dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar.co.id, Sabtu (19/3/2022).

Sebelumnya, Suntana pun mengharapkan kasus perampasan nyawa di Jalancagak tersebut sudah dapat terungkap dan menjadi kado di bulan suci Ramadhan. 

"Ini pun (kasus perampasan nyawa ibu anak di Subang) mudah-mudahan menjadi kado, lah, bulan puasa yah," katanya.

Seperti diketahui, kasus perampasan nyawa yang terjadi pada 18 Agustus 2021 di Subang ini terus menjadi sorotan publik.

Pihak kepolisian dari Polda Jabar saat ini sudah memeriksa ratusan saksi demi mengungkap dalang dibalik perampasan nyawa Tuti serta Amalia ini.

Pandangan Kriminolog

Seorang  kriminolog Unpad menyoroti kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang yang belum kunjung terungkap.

Kriminolog ini juga mengungkap analisis soal polisi akhirnya membentuk tim khusus untuk diterjunkan dalam penyelidikan kasus Subang tersebut.

Sketsa wajah ini dibuat berdasarkan hasil analisis tim Inafis Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sketsa wajah terduga pelaku itu pun telah disebar ke seluruh Polres di seluruh Indonesia.

Kriminolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Yesmil Anwar mengatakan, dengan dikeluarkannya sketsa wajah terduga pelaku, berarti polisi sudah punya target.

"Kalau sudah ada sketsa wajah, ya berarti sudah ada target," kata Yesmil Anwar dilansir dari Kompas.com.

Harusnya, kata kriminolog Unpad itu, menjadi lebih mudah apabila menggunakan forensik digital.

Namun, ia menduga data yang disimpan dalam file polisi mungkin belum lengkap.

"Harusnya kemampuan teknologinya dipertinggi, dan kemampuan analisinya juga," ujar Yesmil Anwar.

Terkait polisi telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini, kata Yesmil Anwar, itu bukan memperterang persoalan, tapi memperlama.

"Karena belum tentu tim khususnya bekerja dengan maksimal, karena sering kali tim khusus banyak juga pekerjaan-pekerjaan lain. Yang penting kembali lagi melakukan penyelidikan dan penyidikan secara serius apakah oleh tim khusus atau lainnya," ungkapnya.

Dengan belum terungkapnya kasus tersebut, Yesmil Anwar pun mengaku kecewa dengan pihak kepolisian.

"Ya agak kecewa, profesionalitas polisi tidak maksimal, terlalu banyak steament tapi kemajuannya lambat," kata pakar hukum pidana ini.

Bukan itu saja, Yesmil juga meminta pihak kepolisian untuk tidak banyak membuat pernyataan.

Sebab, itu akan memperkeruh dan menurunkan wibawa.

"Jadi kerja saja sebaik mungkin, lalu kalau memang sangat jelas baru umumkan," ujarnya.

Belum terungkapnya kasus ini, kata Yesmil, profesionalitas polisi perlu ditingkatkan.

"Jadi lebih baik polisi untuk irit berbicara, karena bisa menurunkan profesionalitasnya," pungkasnya. 

 Sebelumnya diberitakan, dugaan perampasan nyawa Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23) di Subang terungkap dari laporan suami korban yang melihat kondisi tak wajar di kediamannya.

( TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id/Kompas.com)

Berita lain terkait Kasus Subang

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved