Jokowi Diminta Copot Mendag Muhammad Lutfi karena Dianggap Tak Becus Urus Minyak Goreng

Mendag Muhammad Lutfi dinilai gagal mengurusi persoalan minyak goreng, banyak korban meninggal dalam mengantre migor

Editor: Mumu Mujahidin
(KOMPAS.COM / RODERICK ADRIAN MOZES)
Muhammad Lutfi saat menjabat Menteri Perdagangan di pameran Indonesia International Motor Show 2014, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta , Kamis (18/9/2014). 

TRIBUNCIREBON.COM - Masalah minyak goreng berimbas pada Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Mendag Muhammad Lutfi dinilai gagal mengurusi persoalan minyak goreng.

Mulai dari fluktuasi harga tak terkendali selama beberapa bulan, hingga kelangkaan pasokan yang terjadi merata di tanah air.

Bahkan kerap dijumpai antrean masyarakat membeli minyak goreng hingga jatuh banyak korban.

Mendag juga dinilai tak konsisten terhadap peraturan HET.

Eti Siti Daniwiyati saat mengecek harga minyak goreng di Surya Toserba, Jalan Karanggetas, Kota Cirebon, Kamis (17/3/2022).
Eti Siti Daniwiyati saat mengecek harga minyak goreng di Surya Toserba, Jalan Karanggetas, Kota Cirebon, Kamis (17/3/2022). (TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKS, Johan Rosihan juga menyinggung Mendag yang selalu tak hadir dalam rapat gabungan di DPR.

Padahal rapat tersebut berupaya membahas permasalahan minyak goreng agar bisa tertangani secepatnya.

Atas rentetan ketidakcakapan Mendag dalam mengurus masalah minyak goreng, Johan meminta Presiden Joko Widodo mencopot Mendag Lutfi. 

"Atas kegagalan mengurusi minyak goreng dan selalu tidak hadir dalam rapat gabungan di DPR untuk membahas minyak goreng.

Maka sebaiknya Mendag dipecat sebagai bukti pemerintah masih punya keberpihakan pada urusan rakyat," kata Johan dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022). 

Baca juga: Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Segera Diumumkan Pemerintah, Ini Kata Menteri Perdagangan

Politikus PKS ini menilai kebijakan yang diambil Mendag terkesan mendadak, sporadis dan tak konsisten.

Sehinggal hal tersebut disimpulkan nihil roadmap strategic dalam tata kelola pasokan dan harga minyak goreng

Menurutnya dalam kondisi seperti ini dibutuhkan 'tangan dingin' agar mampu menghadapi permainan mafia pangan.

Teranyar Mendag mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.

Padahal menurut Johan, mencabut HET bukan solusi menghadapi carut-marut urusan minyak goreng di tanah air. 

"Sebelumnya Mendag bilang dengan gagahnya bahwa HET minyak goreng tak akan dicabut. N

amun ketika minyak goreng langka akibat ulah spekulan dan pengusaha maka tanpa malu HET dinyatakan dicabut.

Dampaknya harga minyak goreng menjadi sangat tinggi dan yang pasti akan memberatkan beban ekonomi rakyat," kata Johan. 

Baca juga: Mendag Muhammad Lutfi Yakin Ada Mafia Minyak Goreng yang Bikin Kelangkaan,Maaf Tak Bisa Mengontrol

Mendag Heran Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan inspeksi ketersediaan minyak goreng ke ritel modern di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Mendag Lutfi terkejut melihat etalase minyak goreng penuh setelah harga dikembalikan ke mekanisme pasar.

"Saya juga bingung barang ini dari mana? tiba-tiba keluar semua," kata Mendag saat berdialog dengan ibu-ibu.

Mendag Lutfi menuturkan ketersediaan minyak goreng mendapat respons positif konsumen.

Meskipun harganya lebih tinggi, kata Mendag, tidak banyak ibu-ibu yang mengeluh.

"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," ucap Mendag.

Mendag juga menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak. Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

"Paling tidak semingguan nanti ada Filma dan merk lainnya akan membuat harga turun, jadi tidak bisa langsung," ucap Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini.

Mendag Lutfi meyakini penurunan harga ini akan sangat membantu menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.

Ia pun berpesan kepada pelaku usaha yang menjalankan bisnis kuliner agar membeli minyak curah bersubsidi yang dijual di pasar tradisional.

"Untuk minyak kelapa sawit curah dijual Rp 14.000 per liter sedang yang kemasan dijual mengikuti nilai keekonomian," tukasnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Sabtu 19 Maret 2022 di Majalengka: Tembus Rp 47.800 / 2 Liter, Berbagai Merek

Berita lain terkait Muhammad Lutfi

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved