Antre Minyak Goreng Berjam-jam Seorang IRT Meninggal Dunia di Kota Samarinda, Pihak Grosir Dipanggil

Rita Riyani (49) ibu rumah tangga asal Kota Samarinda meninggal dunia setelah mengantre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Stok minyak goreng kemasan di supermarket wilayah Majalengka Kota melimpah, Kamis (17/3/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Samarinda meninggal dunia seusai mengatre minyak goreng.

Rita Riyani (49) meninggal dunia setelah mengantre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng.

Peristiwa itu bermula saat Rita Riyani berkeliling ke beberapa swalayan untuk membeli minyak goreng, Minggu (13/3/2022).

Warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur itu meninggal dunia diduga kelelahan setelah mengantre di tiga swalayan.

Rita Riyani menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit.

Belakangan diketahui, Rita Riyani memiliki riwayat penyakit asma.

Ilustrasi - Tewas tak bernyawa
Ilustrasi - Tewas tak bernyawa (Tribunnews)

Mengantre di Tiga Swalayan

Mengutip Tribun Kaltim, dari keterangan sang suami, Misran (53), Rita Riyani berangkat dari rumah sekira pukul 11.00 Wita.

Rita Riyani pergi ke salah satu satu swalayan berjarak 600 meter dari kediamannya.

Di sana, Rita Riyani mendapatkan dua liter minyak goreng.

Setelah itu, dia bersama rekannya kembali mengantre di swalayan yang berjarak 400 meter dari lokasi sebelumnya.

Dia lalu pergi ke pusat grosir yang berada di Jalan Kadrie Oening, Samarinda Ulu.

Baca juga: Aturan Baru Jokowi Soal Minyak Goreng, HET Rp 14.000 Per Liter Dicabut, Harga Migor Kembali Normal

Di lokasi tersebut, Rita Riyani kembali mendapatkan dua liter minyak goreng.

Selanjutnya, Rita Riyani pergi ke pusat grosir yang berada di Jalan AW Syahranie, Samarinda Utara.

Di sana korban mulai merasakan sakit dan keram pada tangannya.

Rita Riyani kemudian menghubungi suaminya.

"Pas saya sampai, istri saya pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ungkap Misran, Selasa (15/3/2022).

Sempat dirawat di Rumah Sakit Swasta Siaga Kota, Rita Riyani kemudian dirujuk ke RSUD AW Syahranie.

"Jadi korban tidak meninggal dunia di tempat, tetapi sempat menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit dan meninggal hari ini Selasa (15/3/2022)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena.

Dari hasil investigasi Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Rita Riyani memiliki riwayat hipertensi.

Selain itu, dia juga memiliki penyakit asma.

Baca juga: Antre Beli Minyak Goreng, Seorang Ibu Pingsan Lalu Meninggal Dunia di Depan Mini Market Teluk Bayur

Pengelola Grosir Dipanggil

Masih dari Tribun Kaltim, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perdagangan memanggil pengelola grosir tempat korban mengantre minyak goreng.

Pengelola grosir dipanggil ke Kantor Dinas Perdagangan Samarinda pada Selasa malam untuk menyampaikan kronologi dan keterangan terkait peristiwa tersebut.

Rita Riyani mengantre minyak goreng di grosir itu pada Minggu.

Korban tiba-tiba lemas di tengah antrean.

Pengelola grosir yang ada saat itu disebut sempat mencoba menolongnya sebelum keluarga menjemput yang bersangkutan untuk dibawa ke rumah sakit.

"Ketika kejadian hari Minggu, mungkin yang bersangkutan lemas dan sudah sempat kita kasih minum setelah itu dijemput keluarganya."

"Hari ini (Selasa) juga kita baru dapat info dari media juga bahwa beliau meninggal," kata Store Manager Indo Grosir Samarinda, Ardi.

Perwakilan manajemen dari Indo Grosir juga disebutnya telah sempat datang ke rumah duka pada hari itu.

Baca juga: Minyak Goreng Tak Dilirik Warga Majalengka karena Harganya Mahal, Padahal Melimpah di Supermarket

Dirinya juga bakal berkoordinasi dengan pihak manajemen dan pihak Pemkot Samarinda terkait tindak lanjut atas kejadian tersebut.

Pihak Indo Grosir juga mengakui bahwa terkait penyaluran minyak goreng, baru ada koordinasi dengan dinas perdagangan usai adanya kejadian tersebut.

"Kita akan bicarakan dulu teknisnya seperti apa, yang paling penting supaya tidak ada lagi kerumunan dan terjadi hal serupa," terangnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas mengatakan, yang terpenting saat ini semua toko retail dan swalayan di Kota Samarinda berkoordinasi mengatasi antrean warga.

Selama ini memang diakui setiap toko dan swalayan menyalurkan minyak goreng secara sendiri-sendiri yang menyebabkan timbulnya antrean yang telah memakan korban.

"Kita akan kumpulkan untuk menyamakan persepsi bagaimana sistem penyalurannya, jangan lagi masing-masing, agar hal ini tidak terjadi," jelas Marnabas.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Diduga Kelelahan, Ibu di Samarinda Meninggal usai Antre Minyak Goreng di 3 Swalayan, Punya Asma dan IRT di Samarinda Meninggal Dunia Usai Antre Minyak Goreng, Dinas Perdagangan Panggil Pihak Grosir

Baca juga: Kadis Ini Ngaku Bingung dan Aneh, Saat Murah Minyak Goreng Kosong, HET Dicabut Langsung Melimpah

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltim.co/Rita Lavenia)

Berita lain terkait Meninggal Gara-gara Antre Minyak Goreng

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved