Disebut-sebut Terima Bantuan dari Doni Salmanan, Begini Tanggapan Ridwan Kamil dan Hengky Kurniawan
Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil heboh disebut-sebut menerima bantuan dari Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan
TRIBUNCIREBON.COM, LEMBANG - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil heboh disebut-sebut turut menerima bantuan dari Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan.
Sementara sekarang ini, aset Doni Salmanan yang disita polisi sudah mencapai Rp 60 miliar, setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan investasi skema opsi biner melalui aplikasi Quotex, yang korbannya mencapai puluhan ribu orang.
Menanggapi soal bantuan tersebut, Hengky Kurniawan mengaku siap menjalani pemeriksaan polisi.
Doni menyerahkan bantuan paket sembako itu di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), 3 Agustus 2021 lalu.
Bantuan, yang secara simbolis, diterima Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil inilah yang kemudian disalurkan Hengky Kurniawan kepada pihak yang membutuhkan.
Baca juga: Doni Salmanan Meriang di Rutan Bareskrim Polri, Rindu Sang Istri Dinan Fajrina
Ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (14/3), Hengky mengatakan, bantuan paket sembako tersebut langsung ia distribusikan kepada serikat pekerja yang ada di Bandung Barat.
"Paket sembakonya satu truk, saya enggak hitung totalnya berapa, tapi ada sekitar 600 paket dan langsung didistribusikan ke serikat pekerja," ujar Hengky.
Ia mengatakan, paket sembako itu didistribusikan kepada serikat pekerja karena saat itu banyak pengangguran setelah para pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Bantuan itu berasal dari Doni Salmanan. Pada saat vaksin [acara vaksinasi] Pak Gubernur memberikan satu truk dan langsung kita distribusikan," kata Hengky.
Hengky mengaku siap jika harus diperiksa polisi berkaitan dengan bantuan paket sembako tersebut.
"Kalau nanti ada hal-hal yang harus dimintai keterangan, kami sebagai warga negara yang baik tentu siap memberikan keterangan apa adanya," kata Hengky.
Hengky mengatakan, saat menerima bantuan tersebut ia sama sekali tak mengetahui dari mana sumber dana yang digunakan Doni Salmanan untuk membeli paket sembako tersebut.
"Pada waktu itu kan mungkin belum terbentuk status beliau seperti apa, kita juga tidak mengetahui sumbernya dari mana. Jadi, kalau dimintai keterangan kita siap-siap saja," ucapnya.
Doni diperiksa polisi menyusul laporan seorang berinisial RA yang mengaku menjadi salah seorang korbannya, 3 Februari lalu.
Doni dituding terlibat judi online dan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik dan/atau penipuan perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).