Masih Ingat Sosok Munir, Mantan Guru Honorer yang Bakar Sekolah di Garut? Begini Kabarnya Sekarang
Masih ingat sosok Munir Alamsyah (53) mantan guru honorer SMPN 1 Cikelet Garut yang nekat membakar sekolah?
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Masih ingat sosok Munir Alamsyah (53) mantan guru honorer SMPN 1 Cikelet Garut yang nekat membakar sekolah?
Dikabarkan kondisinya sekarang ini perlahan mulai membaik.
Sebelumnya, Munir nekat membakar sekolah bekas tempatnya bekerja lantaran honornya mengajar selama dua tahun tidak dibayarkan pihak sekolah.
Lantas bagaimana keadaan Munir saat ini?
Baca juga: Mantan Guru Honorer Sekolah di Garut, Pelaku Sakit Hati Honor Belum Dibayar Pihak Sekolah
Baca juga: Munir Guru Honorer yang Bakar Sekolah di Garut Karena Upah Tak Dibayar itu Ternyata Guru Fisika

Salah satu kerabat, Iif Syarif mengatakan Munir saat ini dalam keadaan sehat dan sedang menjalani perawatan kejiwaan di rumah sakit jiwa.
Menurutnya, Munir masih sering berhalusinasi sehingga setiap dua minggu sekali harus melakukan kontrol di rumah sakit jiwa.
"Kang Munir secara fisik sehat seratus persen, kalo kejiwaannya masih terus berobat jalan ke RSJ, setiap dua minggu sekali kontrol," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (12/3/2022).
Namun demikian ia menjelaskan keadaan Munir saat ini lebih baik daripada saat pertama kali terjerat kasus hukum karena membakar sekolah tempatnya mengajar.
Ia menyebut, setelah melakukan pengobatan, keadaan Munir semakin membaik.
"Alhamdulillah ya, dibantu sama semua pihak termasuk keluarga, ikhtiar untuk kesembuhan Kang Munir," ucap Iip.
Munir diketahui alami tekanan mental sejak masih duduk di bangku kuliah.
Ia kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 Prodi Matematika.
IKIP Bandung sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir drop out (DO) di semester dua lantaran saat itu ia tidak mampu membiayai hidup dan biaya kuliah ditambah kedua orangtuanya meninggal dunia.
Baca juga: Munir eks Guru Honorer yang Bakar Sekolah di Garut Hidup Prihatin, Untuk Makan Sehari-hari pun Susah