Tangan Terampil Para Napi Mampu Hasilkan Boneka Kokeshi dalam Versi Budaya Lokal Indramayu 'Ngarot'

Karya yang dibuat para warga binaan itu pun diharapkan bakal menjadi oleh-oleh khas daerah Indramayu yang kemudian bisa menjadi kenang-kenangan

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Warga binaan saat membuat Boneka Kokeshi dengan menggabungkan budaya lokal di Lapas Kelas II B Indramayu, Senin (21/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Terinspirasi dari Boneka Kokeshi, warga binaan di Lapas Kelas IIB Indramayu mencoba mengenalkan budaya lokal dalam bentuk karya seni.

Boneka yang terbuat dari kayu itu tampak lucu dan imut setelah dilukis dan dihias dengan budaya Ngarot, budaya lokal khas Indramayu yang merupakan bagian dari warisan budaya tak benda (intangible) yang sudah ditetapkan UNESCO pada tahun 2015.

Karya yang dibuat para warga binaan itu pun diharapkan bakal menjadi oleh-oleh khas daerah yang kemudian bisa menjadi kenang-kenangan bagi setiap tamu yang datang ke Kabupaten Indramayu.

Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Beni Hidayat mengatakan, bersama dengan warga binaan, pihaknya ingin turut berkontribusi dalam lebih mengenalkan budaya lokal kepada publik.

Boneka Kokeshi versi budaya ngarot khas Indramayu yang dibuat warga binaan di Lapas Kelas II B Indramayu, Senin (21/2/2022).
Boneka Kokeshi versi budaya ngarot khas Indramayu yang dibuat warga binaan di Lapas Kelas II B Indramayu, Senin (21/2/2022). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Kita coba angkat budaya lokal salah satunya Ngarot, ini memang bagus, kostumnya bagus dan memiliki filosofi tersendiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (21/2/2022).

Beni Hidayat menambahkan, tradisi adat Ngarot memiliki filolosofi ungkapan rasa syukur untuk menyambut datangnya musim tanam padi dari masyarakat petani di Indramayu.

Tradisi yang hanya ada di Desa Lelea ini pun terbilang cukup unik dan sakral.

Pasalnya, adat tersebut digambarkan untuk membina pergaulan yang sehat antara kaum laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Menengok Boneka Kokeshi Versi Lokal yang Dibuat Warga Binaan di Lapas Indramayu, Lucu dan Imut

Kasinoman bujang dan kasinoman cuene yang menjadi peserta adat Ngarot memiliki perumpamaan seperti lahan pertanian dan tanaman padi.

Keduanya akan bergotong royong dalam mengolah sawah.

Tradisi ini juga biasa digelar sebagai ajang mencari jodoh.

"Dan filosofi ungkapan rasa syukur ini coba kita wujudkan dalam bentuk Boneka Kokeshi," ujar dia.

Disampaikan Beni Hidayat, Boneka Kokeshi versi budaya lokal ini sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi setiap tamu yang datang ke Kabupaten Indramayu.

Kedepannya, pihaknya juga beharap, Boneka Kokeshi yang dibuat para warga binaan ini bisa dijual luas ke masyarakat melalui market place.

"Boneka ini bisa menjadi oleh-oleh yang menarik," ujar dia.

Warga binaan saat membuat Boneka Kokeshi dengan menggabungkan budaya lokal di Lapas Kelas II B Indramayu, Senin (21/2/2022).
Warga binaan saat membuat Boneka Kokeshi dengan menggabungkan budaya lokal di Lapas Kelas II B Indramayu, Senin (21/2/2022). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Baca juga: Mitos Gadis Ngarot Indramayu, Mahkota Bunga akan Layu Seketika Jika Pemakainya Sudah Tak Perawan

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved