Sosok
SOSOK Letkol Inf Rio Neswan, Lulusan Akmil 2000 yang Dilantik Menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II
Letkol Inf Rio Neswan menggantikan komandan sebelumnya, Kolonel Inf Budiawan Basuki. Dengan menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
* Pendidikan militer di Thailand terkait misi perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan selanjutnya melanjutkan pendidikan Hawai, Amerika Serikat (AS) terkait manajemen krisis selama delapan minggu.
* Sekolah Staf dan Komando di Riyadh Saudi Arabia (11 bulan)
* Tugas di Seskoad Bandung
* Korem 101/Antasari, Banjarmasin hingga Agustus 2016 lalu
* Komandan Yonif 621/Manuntung
* Dandim 1010/Rantau
* Pabandya-2/Seldik Spaban IV/Bindik spersad
Bercita-cita Masuk Teknik Informatik Malah Jadi Tentara
Dikutip dari situs Taruna Nusantara yang merupakan artikel dari kaltara.prokal.co, Usai lulus dari SMA Taruna Nusantara, iRio Neswan kemudian mendaftarkan diri masuk Akademi Militer (Akmil) TNI AD. Usai lulus, sejumlah tugas pun menanti putra dari pasangan (alm) H. Ustamjam dan ibu Hj. Ruspayati itu.
Penempatan pertama pun menantinya, yakni Batalion Infantri 731 Kaberasi, Maluku Utara selama delapan tahun. Sejak bertugas di batalion, ia mengemban sejumlah jabatan yakni menjadi Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) dan perwira seksi.
Usai menjalankan tugas di batalion, Rio kemudian ditugaskan menuju Kodim 1504/Kota Ambon sebagai perwira seksi operasi selama setahun. Tuntas menjalankan tugas operasi di Ambon, Dansatgas Pamtas RI–Malaysia ini kemudian ditarik mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kota Bandung, Jawa Barat. Kemudian pindah ke Mabes TNI AD di Jakarta.
Di Mabes TNI, ia lalu ditempatkan sebagai staf personel AD selama empat tahun. sejak di Mabes TNI, ia berkesempatan melanjutkan pendidikan umum sebagai sarjana dan master.
Perjalanan pendidikan militer Rio tak sampai di situ, dia juga mendapat kesempatan meniti pendidikan di luar negeri. Di antaranya, pendidikan militer di Thailand terkait misi perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan selanjutnya melanjutkan pendidikan Hawai, Amerika Serikat (AS) terkait manajemen krisis selama delapan minggu.
“Kemudian saya lanjutkan sekolah staf dan komandao di Riyadh, Saudi Arabia selama 11 bulan. Selesai sekolah di Riyadh, saya ditempatkan di Bandung, di Sekolah Staf dan Komandao AD,” urai Rio kepada Radar Nunukan.
Pasca melaksanakan tugas di Sekolah Staf dan Komando AD, ia kemudian ditarik mengisi jabatan di Korem 101/Antasari, Banjarmasin hingga Agustus 2016 lalu, dan dipercayakan memimpin Komandan Yonif 621/ Manuntung yang menjadi cikal bakal akhirnya menjadikan pengalaman pertamanya memimpin satuan bertugas di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.