Ada Polisi Bernama Bripda Febriyan Meninggal di Ritual Maut Pantai Payangan, Istrinya Terus Menangis
Ada seorang anggota polisi bernama Bripda Febriyan yang tutut meninggal dunia dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember,
Warga yang berasal dari kelompok pengkajian Tunggal Jati Nusantara, Jember, itu melakukan ritual.
Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember di antaranya Sukorambi, Patrang, Ajung, dan Rambipuji.
Mereka berangkat dengan dipimpin oleh ketua kelompok itu, Nh (Nurhasan), warga Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi.
Baca juga: DETIK-DETIK Ombak Besar Seret Warga Jember saat Ritual di Pantai Payangan, Malam Sepi Jadi Mencekam
Menurut Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf, dari keterangan saksi yang sudah diperiksa terlebih dahulu, ada 20 orang anggota kelompok itu yang turun di tepi pantai.
"Ya di situ, di tepi pantai itu," ujar Ma'ruf kepada Surya, sambil menunjuk titik yang dipakai ritual.
Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan.
"Sedangkan yang empat menunggu di atas," imbuhnya.
Keempat orang itu, satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual, dan tiga orang petinggi kelompok yang berada kawasan pasir yang lebih atas.
"Saat masih berdiri itulah, ombak besar datang. Waktu kejadian sekitar pukul 00.30 - 01.00 Wib, dini hari tadi," kata dia. (Penulis: Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Tangis Istri Bripda Febriyan Duwi Pecah, Suami Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
