Kasus Subang

UPDATE Kasus Subang, Warga Tetangga Almarhumah Tuti dan Amalia Was-was Pelaku Masih Berkeliaran

warga dari Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang banyak yang khawatir dengan pelaku yang masih bebas

Editor: Machmud Mubarok
Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati.
Polisi berpakaian preman saat kembali mendatangi TKP perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati. 

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Jalancagak Kabupaten Subang sudah memasuki bulan keenam. 

Akan tetapi, kasus yang menyebabkan tewasnya Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) sampai dengan saat ini masih juga belum terungkap siapa pelakunya. 

Atas hal tersebut, banyaknya warga dari Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang banyak yang masih khawatir dengan pelaku yang masih bebas berkeliaran. 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal. 

"Terakhir itu ada warga yang melaporkan ke Kantor Desa mereka (warga Ciseuti) masih merasakan was-was karena dari informasi melalui konten Youtube yang disinyalir pelaku itu tidak jauh berada di lingkungan situ," ucap Indra saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (11/2/2022). 

Baca juga: KABAR Terkini Kasus Subang, Polisi Periksa Saksi-saksi Baru & Kumpulkan Bukti, Total 100 Orang Lebih

Baca juga: UPDATE Kasus Subang Jelang 6 Bulan Pembunuhan Ibu dan Anak Polisi Tambah Saksi yang Diperiksa

Menurut Indra, dengan adanya hal tersebut kegiatan siskamling warga Kampung Ciseuti lebih diperketat terutama disekitaran TKP Tuti dan Amalia ditemukan tewas secara mengenaskan itu. 

"Pihak pemerintahan Desa hanya mengeluarkan kebijakan untuk lebih waspada aja siskamling jangan sampai kendur, kita hanya bisa mengupayakan itu," katanya. 

Periksa 100 Lebih Saksi

Guna mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat terbaru pihak kepolisian mengaku telah memeriksa 100 lebih saksi kasus Subang tersebut.

Selain itu pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jabar juga mengaku telah mengumpulkan sejumlah bukti-bukti terkait kasus pembunuhan ini.

Hal ini mengingat tingginya harapan pihak keluarga korban, dan masyarakat yang menaruh perhatian pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terjadi Agustus 2021.

Dengan harapan tinggi tersebut, pihak kepolisian berusaha untuk mengusut kasus pembunuhan ini hingga tuntas meski saat ini telah melewati batas deadline.

Paling baru, polisi mengaku telah memeriksa lebih sari seratus saksi guna mengumpulkan bukti dan kesaksian tentang pembunuhan tersebut.

Padahal sebelumnya, pihak kepolisian hanya memeriksa 69 saksi termasuk keluarga korban pembunuhan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, hingga saat ini penyidik sudah memeriksa seratus lebih saksi dalam kasus Subang.

"Saya sudah melakukan koordinasi dengan penyidik, memang kita belum publikasi lebih banyak, tetapi jumlah yang diperiksa itu seratusan lebih orang yang kami periksa," ujar Ibrahim Tompo, saat ditemui di Jalan Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu (9/2/2022).

Menurut Ibrahim, penyidik bakal terus melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti lainnya untuk mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.

"Jadi, kita memang tetap secara maraton melakukan pemeriksaan, terkait alat bukti dan kesaksian. Kita berharap nanti ini bisa memberikan petunjuk kepada penyidik," katanya.

Perubahan Danu

Saksi Muhammad Ramdanu alias Danu disebut mirip dengan sosok di sketsa pembunuh ibu dan anak di Subang yang dirilis polisi. Begini reaksinya. (tribun jabar/youtube)
Sementara, sejumlah saksi penting kasus ini kini mulai menjalani aktivitas seperti sedia kala.

Hanya saja, ada sejumlah perubahan yang dialami para saksi sebelum dan sesudah pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Perubahan yang paling mencolok terlihat dari Muhammad Ramdanu alias Danu.

Sebelumnya, Danu bekerja di yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikelola Yoris Raja Amanullah (anak Tuti Suhartini).

Kini, Danu milih ke luar dari yayasan itu dan bekerja kepada youtuber Heri Susanto yang memiliki usaha bidang pertanian hingga mebeler. 

Menjalani lembaran baru sembari menanti kasus Subang diungkap, kini keseharian Danu tak sama seperti dulu.

Dalam kanal Youtube-nya, Heri Susanto pun kerap membagikan keseharian Danu yang mulai bekerja untuknya.

Mulai dari menggembala kambing, menjadi host Youtube, hingga membantu mengecat di tempat usaha Heri Susanto di bisnis pembuatan furniture.

Seperti yang terlihat dalam video yang dibagikan Heri Susanto di kanal Youtube-nya.

Youtuber yang kini menjadi majikan Danu tersebut pun mengungkap perubahan Danu setelah bekerja dengannya.

Heri yang mengenal Danu selama mengiringi kasus Subang menilai perubahan pada Danu.

Menurutnya Danu rajin dan giat dalam bekerja.

“Teman-teman luar biasa sekali ternyata Danu sangat rajin sekali,”

“Dia itu sangat giat bekerja, walaupun malamnya tidur, bangun itu dia suka pagi-pagi terus,” ujar Heri Susanto memuji Danu.

Heri mengaku Danu rajin bangun pagi-pagi dan dirinya kalah cepat melaksanakan salat subuh.

Ia pun mengungkap bahwa kini kepribadian Danu tersebut mengalami banyak perubahan.

“Alhamdulillah ya, Danu sekarang sudah banyak sekali berubah,”

“Udah sangat rajin salatnya tidak lupa, makin ke sini makin rajin,” ujarnya.

Heri pun menyindir dengan bercandaan barangkali Danu rajin karena tengah mengumpulkan uang untuk mas kawin.

Sontak hal tersebut membuat Danu tertawa lepas.

Ia pun mengungkap bahwa dirinya masih menyendiri dan belum memiliki pasangan.

Jika Danu terlihat makin lebih baik, kondisi berbeda justru dialami Yoris.

Beberapa waktu terakhir ini, Yoris yang kini berkongsi dengan sang ayah, Yosef Hidayah dalam kasus ini, memiliki hobi tak biasa. 

Meski usianya tak muda lagi, Yoris yang juga ketua yayasan Bina Prestasi Nasional ini kerap bermain mobil remote control. 

Bahkan dia membeli mobil remote control baru selain koleksi yang sudah dimilikinya. 

Dia pun mengunggah momen permainannya dalam  dua video di channel youtube Yoris and Family. 

Tampak ayah satu anak ini asik memainkan mobil remote control di lapangan maupun di dalam rumahnya. 

Hal ini memantik reaksi netizen. 

"Masa kecil kurang kasih sayang atau gimana ya mas...," komentar Hartono. 

Komentar itu ditanggapi santai Yoris. "Hahahaha humor dong," katanya. 

Dia lalu menjelaskan alasan menyukai lagi mobil remote control.

Ternyata alasannya tak jauh dari kerinduannya pada almarhumah ibunya, Tuti Suhartini

"Dengan bermain Rc ini rasa kangen saya ke Mamah saya kang ... Kalau akang udah nggak ada mamah nyah pasti selalu inget dan kangen masa2 kecil kan ?," aku Yoris. 

Dikomentar lain, Yoris juga mengaku dari kecil sampai sekarang suka mengoleksi mainan. 

Lalu ada netizen yang menanyakan mengenai diskusi Yoris dengan almarhumah Amel sehari sebelum kejadian nahas.  

"Waktu liwetan d rumah mas YORIS... almarhumah Amel & mas YORIS sndri membahas soal miniatur mobil.. Maksudnya yg di maksud itu miniatur apa mas," tanya netizen. 

Yoris pun menjelaskan kalau yang dibicaraka Amel itu miniatur mobil-mobilan. 

Melalui channel youtube-nya, Yoris kerap menjadi sasaran nyinyiran netizen yang mengungkit-ungkit kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang merupakan ibu dan adiknya. 

Dan Yoris memiliki senjata khusus untuk menangkal nyinyiran para netizen itu. 

Seperti yang terlihat di sejumlah unggahan channel youtube Yoris and Family. 

Berikut sejumlah komentar nyinyir yang dialamatkan netizen untuk Yoris: 

 "Teruslah. CENGENGESAN meski kedua orang yang kita sayang pergi meninggalkan kita selama lamanya bahkan walaupun perginya ..dalam keadaan tragis .."

"Ada hubungannya dgn yayasan & sekolah? Krn danu bilang SPJ dan stempel ?".

Dan satu kata yang menjadi xsenjata Yoris untuk menanggapi nyinyiran itu, yakni 'Buzzer". 

Tidak jelas apa yang dimaksud Yoris menyebut kata buzzer untuk para netizen yag nyinyir padanya. 

Saat hal ini ditanaykan netizen, Yoris pun tidak mau menjawab.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved