KM Luragung Tenggelam
2 ABK KM Luragung Berhasil Diselamatkan, Tim SAR Gabungan Dibantu Nelayan Cari 1 Korban yang Hilang
Tim SAR Gabungan akan mencoba memaksimalkan pencarian 1 Anak Buah Kapal (ABK) KM Luragung yang hilang.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tim SAR Gabungan akan mencoba memaksimalkan pencarian 1 Anak Buah Kapal (ABK) KM Luragung yang dilaporkan hilang di Perairan Eretan Indramayu pada pencarian hari kedua, Jumat (11/2/2022).
KM Luragung yang dikenakan ABK itu untuk mencari ikan diketahui tenggelam seusai mengalami kebocoran dari lambung sebelah kiri pada Kamis (10/2/2022) kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
Komandan Tim POS SAR Cirebon, Syarif mengatakan, untuk pencarian hari ini pihaknya akan fokus mencari di sekitaran lokasi kejadian.
Baca juga: Dua Perampok Rumah Ditangkap di Cirebon, Gondol Ponsel hingga Mobil, Korban Daniaya dan Disekap
"Jaraknya dari pelabuhan Eretan ini kurang lebih sekitar 3 mil," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Syarif menyampaikan, total ada sebanyak 3 unit LCR yang dikerahkan dalam upaya pencarian, yakni miliki Basarnas, BPBD, dan Sat Pol Airud Polres Indramayu.
Selain itu, Tim SAR Gabungan juga dibantu oleh nelayan setempat yang ikut dalam upaya pencarian.

"Di hari kedua ini kita akan coba memaksimalkan upaya pencarian," ujar dia.
Sesuai rencana, proses pencarian terhadap ABK yang hilang tersebut akan dilakukan dalam waktu 7 hari.
Hanya saja, pihaknya berharap, korban bisa secepatnya bisa diketahui keberadaannya.
"Dalam insiden itu, 2 nelayan bisa diselamatkan dan satu orang masih dalam pencarian," ujar dia.
3 jam terombang-ambing
Para nelayan atau Anak Buah Kapal (ABK) KM Luragung sempat terombang-ambing di tengah laut selama kurang lebih 3 jam.
Kapal yang mereka kenakan diketahui tenggelam di Perairan Eretan Indramayu setelah mengalami kebocoran badan kapal di bagian Lambung sebelah kiri.
Komandan Tim POS SAR Cirebon, Syarif mengatakan, nyawa mereka selamat setelah berpegangan pada alat apung berupa drum.