Siswa di Cirebon Terpapar Covid
Kota Cirebon Masuk PPKM Level 3, Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Kata Sekda
Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Cirebon dari level 1 naik ke level 3.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Cirebon dari level 1 naik ke level 3.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, hal itu dikarenakan cepatnya penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Ada Perubahan, Ini Syarat Naik Pesawat Februari 2022 usai PPKM Diperpanjang, Cek Sebelum Terbang
Baca juga: BREAKING NEWS: 18 Siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon Terpapar Covid-19
Bahkan, di awal pekan kedua Februari 2022 jumlah kasus Covid-19 di Kota Cirebon bertambah 10 kali lipat dibanding akhir bulan lalu.
"Di akhir Januari 2022 jumlah pasien terpapar Covid-19 di Kota Cirebon hanya 15-an orang, dan per hari ini mencapai 154 orang," ujar Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (8/2/2022).
Ia mengatakan, jumlah tersebut dapat bertambah karena saat ini terdapat sampel dari tracing kontak erat yang masih menunggu hasil uji laboraturium.
Baca juga: Jumlah Siswa SMAN 1 Kota Cirebon yang Terpapar Covid-19 Paling Banyak, Rudianto: Dua Kelas PJJ
Selain itu, 154 pasien tersebut juga berasal dari kalangan pelajar SD, SMP, SMA, dan sederajat asal Kota Cirebon yang dinyatakan positif Covid-19.
Menurut dia, kasus virus korona baru di kalangan pelajar itu merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang dibuka sejak pertengahan Januari 2022.
"Harus diakui, penambahan kasus Covid-19 di Kota Cirebon sangat cepat hanya dalam kurun waktu satu minggu," kata Agus Mulyadi.
Baca juga: Ada Perubahan, Ini Syarat Naik Pesawat Februari 2022 usai PPKM Diperpanjang, Cek Sebelum Terbang
Agus menyampaikan, dari total pasien Covid-19 saat ini sebagian besarnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Pasalnya, mereka termasuk kategori pasien tanpa gejala dan gejala ringan. Namun, ada juga pasien yang dirawat intensif di ruang isolasi rumah sakit.
"Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit enggak banyak, dan mereka juga sebenarnya bergejala sedang," ujar Agus Mulyadi.