Jembatan Penghubung di Indramayu Ambruk

BREAKING NEWS: Jembatan Penghubung 2 Desa di Indramayu Ambruk, Warga Buat Jembatan Darurat

Jembatan itu diketahui menghubungkan Desa Jaya Mulya dan Desa Sidodadi di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

Dok BPBD Indramayu
Petugas BPBD Kabupaten Indramayu saat melakukan assessment di lokasi ambruknya jembatan penghubung antar 2 desa di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Jembatan penghubung antar 2 desa di Kabupaten Indramayu ambruk.

Jembatan itu diketahui menghubungkan Desa Jaya Mulya dan Desa Sidodadi di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

Ambruknya jembatan penghubung tersebut akibat hujan deras yang melanda wilayah setempat hingga mengakibatkan derasnya aliran sungai.

Baca juga: Penyebab Kematian Si Abah Macan Tutul Penguasa Gunung Sawal Terungkap, Begini Kata BKSDA Ciamis

Pondasi jembatan yang tidak kuat menahan derasnya aliran sungai kemudian ambruk. Jembatan alternatif tersebut kini tidak bisa dilalui kendaraan untuk melintas.

Petugas BPBD Kabupaten Indramayu saat melakukan assessment di lokasi ambruknya jembatan penghubung antar 2 desa di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/2/2022).
Petugas BPBD Kabupaten Indramayu saat melakukan assessment di lokasi ambruknya jembatan penghubung antar 2 desa di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/2/2022). (Dok BPBD Indramayu)

"Jembatan ini dibangun oleh pemerintah desa, saat itu jembatan ambruk karena tergerus oleh arus air sungai," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar kepada Tribuncirebon.com, Rabu (9/2/2022).

Dadang Oce Iskandar menyampaikan, dari hasil assessment itu, jika dilihat dari kontruksi, kata dia, pondasi jembatan diketahui tidak dapat diperbaiki sehingga harus dibangun jembatan baru.

Baca juga: Banyak Siswa Terpapar Covid, Komisi III DPRD Kota Cirebon: Terlalu Lambat Ambil Keputusan Soal PTM

Untuk sementara ini, sebagai akses penghubung, masyarakat di dua desa itu membuat jembatan darurat yang terbuat dari pohon dan bambu hingga proses pengerjaan jembatan baru selesai dikerjakan.

Masih disampaikan Dadang Oce Iskandar, dalam insiden ambruknya jembatan itu ada sebanyak 2 anak yang mengalami luka ringan, masing-masing berusia 10 tahun dan 12 tahun.

"Anak-anak itu terpeleset, tapi sudah ditangani oleh puskesmas setempat dan sekarang sudah pulang," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved