Sosok
SOSOK Ibu Guru Ati Rohaeni Ditikam Mantan Suaminya, Disebut Meninggal Syahid, Dimakamkan di Cikutra
Sosok seorang ibu guru SD di Kota Bandung yang menjadi korban perampasan nyawa mantan suaminya, sempat membuat geger dan ramai menjadi sorotan publik.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sosok seorang ibu guru SD di Kota Bandung yang menjadi korban perampasan nyawa mantan suaminya, sempat membuat geger dan ramai menjadi sorotan publik.
Peristiwa mengemparkan warga Bandung yang menimpa Ati Rohaeni, guru SDN 032 Tilil itu terjadi pada Senin (7/2/2022) pagi.
Almarhumah yang semasa hidupnya mengajar di SDN 032 Tilil, Sadang Serang, Kota Bandung, itu meninggal dunia di dalam lingkungan sekolahnya.
Lalu, bagaimana sosok ibu guru yang harus meninggal dengan cara mengenaskan itu dalam kesehariannya?
Kepala SDN 032 Tilil, Drs Osa, mengatakan Ati Rohaeni dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
Wali kelas 5 itu telah mengajar di SDN 032 Tilil sejak tahun 1997 sebagai tenaga honorer. Ati baru diangkat PNS tahun 2008.
"Orangnya sangat ramah," tutur Osa, yang mengaku masih syok dengan peristiwa pembunuhan ini.
"Kami sangat berduka dan kehilangan. Begitu juga anak-anak," ujarnya.
Untuk mengatasi dampak taumatik yang mungkin terjadi, terutama pada anak-anak didik, kata Osa, sekolah mereka liburkan selama sepekan.
"Anak anak yang melihat pembunuhan mungkin trauma dan butuh pendampingan," ujarnya.
Baca juga: Meninggal Ditusuk Mantan Suami, Ati Rohaeni Seharusnya Dampingi Anaknya di Pelaminan 12 Februari
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan Disdik sudah membentuk tim khusus yang akan melakukan pendampingan pada anak-anak didik di SDN 032 Tilil agar bisa melewati trauma yang mereka alami karena peristiwa pembunuhan ini.
"Tim Pandawa sudah dibentuk khusus untuk parenting orangtua dan siswa yang butuh bantuan konsultasi," ujar Hikmat di Balai Kota Bandung, kemarin.
Korban, menurut Hikmat, meninggal sebagai syuhada.
"Saat itu ia sedang melaksanakan tugas, masih mengenakan seragam.
Saya minta doanya agar almarhumah diterima iman dan Islamnya dan diberi tempat yang terbaik," kata Hikmat.
Kesedihan yang mendalam, juga diungkapkan keponakan korban, Hesti Hendrawati.
"Tadi dapat kabar dari teman gurunya kalau tante dicegat oleh mantan suaminya. Saya cepat-cepat bangun dan mandi lalu ke sekolah, ternyata tante sudah tergeletak," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Sadangserang 45A, Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong.
Hesti mengaku sangat dekat dengan tantenya itu.
Mereka bahkan sering menghabiskan waktu liburan bersama.
"Dekat banget. Saya sering ke sini atau tante sering ke rumah saya. Dua minggu lalu, kami sempat Pangandaran, refreshing," katanya.
Hesti mengatakan, antara tantenya dengan mantan suaminya memang ada masalah menyusul rencana pernikahan anak bungsu mereka.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan. Rencana anaknya nikah itu 12 Februari 2022."
"Alasan si anak enggak mau bapaknya hadir karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," katanya.
"Sedih sekali rasanya kehilangan tante, karena memang kami dekat sekali. Apapun permasalahan yang dia alami sering cerita, mulai kerjaan, keluarga, dan segalanya selalu ngobrol. Semalam pun menghubungi whatsapp ke saya."
Hesti mengatakan, jenazah tantenya kemungkinan akan dimakamkan Selasa (8/2) di Cikutra. (tiah sm/nandri prilatama)