Lantunan Adzan dan Isak Tangis Iringi Ibu Guru Ati Rohaeni Saat Dimakamkan di TPU Cikutra Malam Hari
Sang ibu guru, Ati Rohaeni yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) Tilil 032, Sadang Serang sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sang ibu guru, Ati Rohaeni yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) Tilil 032, Sadang Serang sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, Senin (7/2/2022) malam.
Alunan suara adzan dan isak tangis keluarga korban menjadi momen yang sangat menyentuh di malam pemakaman itu.
Ati Rohaeni meninggal dunia setelah ditusuk mantan suaminya di lingkungan tempat korban mengajar, Senin pagi.
Pemakaman dilakukan oleh pihak keluarga setelah jenazah dilakukan outopsi di Rumah Sakit (RS) Sartika Asih.
Setelah dimandikan serta dishalatkan, jenazah langsung dibawa keluarga ke TPU Cikutra, Kota Bandung.

Sejumlah kerabat dan tetangga almarhumah ikut mengantarkan Ati ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Jenazah dimasukan ke liang lahat, diiringi kumandang adzan serta isak tangis keluarga.
Sepupu korban, Hesti Hendrawati meminta agar pelaku diberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Ya, sekarangkan tante saya sudah tidak ada, kalau bisa dia juga (pelaku) sampai tidak ada lagi, jangan enak-enakan dia bebas berkeliaran dong, sementara tante saya sampai tidak ada," ujar Hesti.
Sebelumnya, Guru Sekolah Dasar (SD) 032 Tilil berinisial AR (50), ditusuk oleh mantan suaminya sendiri berinisial N, tepat di dalam sekolah, Senin (7/2/2022) pagi.
Peristiwa penusukan dilakukan saat korban hendak masuk ke Sekolah.
Saat itu, kata dia, korban sedang berjalan menuju ruang kelas. Tiba-tiba, pelaku langsung merangkul korban dan mengeluarkan pisau, langsung menusukkan ke bagian perut korban.
"Pelaku seperti mempersiapkan diri dari rumah bawa pisau dapur tajam mengejar korban dari gerbang sampai leher dipegang terjadi penusukan beberapa kali ditusuk mantan suami," ujar Prihatna, saat ditemui di SDN 032 Tilil Kota Bandung, Senin (7/2/2022).
Menurut dia, setelah melakukan aksinya, pelaku tidak melarikan diri. Malah mengancam penjaga sekolah akan menyerahkan diri ke polisi.