Bu Guru Ati Rohaeni Ditusuk Mantan Suami Saat akan Masuk Kelas, Murid-murid Langsung Dibubarkan

Rencananya, selama satu pekan ke depan kegiatan belajar siswa di SD tersebut akan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Editor: Mumu Mujahidin
Facebook/Wildian Syah
Guru SD 032 Tilil Kota Bandung, Ati Rohaeni, jadi korban pembunuhan ditusuk oleh mantan suaminya di halaman sekolah, Senin (7/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Dasar (SD) Tilil 032, Sadang Serang, Kota Bandung diliburkan, pasca peristiwa penusukan yang terjadi pagi tadi, Senin (7/2/2022). 

Osa, Kepala Sekolah SD 032 Tilil, mengatakan, saat kejadian belum banyak siswa yang datang. 

"Yang masih di luar ini langsung diminta pulang karena ada kejadian ini saya khawatir anak jadi trauma dan menimbulkan kerumunan. Anak yang sudah ada beberapa saya pulangkan juga," ujar Osa, saat ditemui di SD 032 Tilil, Senin (7/2/2022). 

Rencananya, selama satu pekan ke depan kegiatan belajar siswa di SD tersebut akan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

"Jadi, hari ini mungkin sampai hari Jumat ini di PJJ saja, daring lagi," katanya. 

Guru SD 032 Tilil Kota Bandung, Ati Rohaeni, jadi korban pembunuhan ditusuk oleh mantan suaminya di halaman sekolah, Senin (7/2/2022).
Guru SD 032 Tilil Kota Bandung, Ati Rohaeni, jadi korban pembunuhan ditusuk oleh mantan suaminya di halaman sekolah, Senin (7/2/2022). (Facebook/Wildian Syah)

Menurut dia, saat kejadian baru guru-guru yang datang ke sekolah, sementara siswanya hanya beberapa saja. 

"Sebagian besar belum datang, baru sekitar 10 orang (siswa), tapi anak-anak tidak ada yang lihat ini, intinya anak-anak belum pada datang, cuma tahu dari berita saja dari luar," ucapnya. 

Korban penusukan berinisial AR ini, kata dia, merupakan guru kelas 5 B yang sudah puluhan tahun mengajar di SD 032 Tilil

"Dia (korban) mengajar baik-baik saja. Almarhum ini sudah lama dari honor sampai PNS," katanya.

Baca juga: Bu Guru Dikejar dan Ditusuk Mantan Suaminya Saat Menuju Ruang Kelas, Pelaku Bawa Pisau dari Rumah

Korban ditusuk Saat akan Masuk Kelas

Pelaku penusukan berinisial N, menyerahkan diri setelah menghabisi nyawa mantan istrinya AR, guru SD 032 Tilil, Sadang Serang, Kota Bandung.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudy Tri Handoyo mengatakan, setelah melakukan aksinya pelaku tidak melarikan diri.

"Setelah pelaku melakukan penusukan, pelaku tetap disitu, bersama alat yang digunakan, menanti kedatangan kepolisian, polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku diamankan ke Polsek," ujar Rudy, saat ditemui di Polrestabes Bandung, Senin (7/2/2022).

Korban, kata dia, meninggal di tempat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sartika Asih untuk dilakukan outopsi.

"Ibu guru tersebut seketika meninggal di tempat, pelaku sudah amankan di Polsek Cblong, dan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh inafis," katanya.

Baca juga: Pelaku Perampasan Nyawa Seorang Guru di Bandung Menyerahkan Diri ke Polisi, Masih Pegang Pisau

Sebelumnya, Guru Sekolah Dasar (SD) 032 Tilil berinisial AR (50), ditusuk oleh mantan suaminya sendiri berinisial N, tepat di dalam sekolah, Senin (7/2/2022) pagi.

Peristiwa penusukan dilakukan saat korban hendak masuk ke Sekolah.

Saat itu, kata dia, korban sedang berjalan menuju ruang kelas.

Tiba-tiba, pelaku langsung merangkul korban dan mengeluarkan pisau, langsung menusukkan ke bagian perut korban.

"Pelaku seperti mempersiapkan diri dari rumah bawa pisau dapur tajam mengejar korban dari gerbang sampai leher dipegang terjadi penusukan beberapa kali ditusuk mantan suami," ujar Prihatna, saat ditemui di SDN 032 Tilil Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

Menurut dia, setelah melakukan aksinya, pelaku tidak melarikan diri.

Malah mengancam penjaga sekolah akan menyerahkan diri ke polisi.

"Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke polisi," katanya.

Saat ini, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sartika Asih, sedangkan pelaku diamankan Polsek Coblong. 

Baca juga: Pelaku Perampasan Nyawa Seorang Guru di Bandung Menyerahkan Diri ke Polisi, Masih Pegang Pisau

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudy Tri Handoyo mengatakan, setelah melakukan aksinya pelaku tidak melarikan diri.

"Setelah pelaku melakukan penusukan, pelaku tetap disitu, bersama alat yang digunakan, menanti kedatangan kepolisian, polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku diamankan ke Polsek," ujar Rudy, saat ditemui di Polrestabes Bandung, Senin (7/2/2022).

Korban, kata dia, meninggal di tempat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sartika Asih untuk dilakukan outopsi.

"Ibu guru tersebut seketika meninggal di tempat, pelaku sudah amankan di Polsek Cblong, dan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh inafis," katanya.

Keluarga Bersedih

Hesti Hendrawati, keponakan dari Ati Rohaeni guru yang menjadi korban penusukan oleh mantan suaminya, merasa sedih sekali atas meninggalnya tantenya tersebut. Menurutnya, saat mendapatkan kabar bahwa tantenya mendapat penusukan sangatlah terkejut dan lemas.

"Tadi dapat kabar dari teman gurunya kalau tante dicegat oleh mantan suaminya. Saya cepat-cepat bangun dan mandi lalu ke sekolah dan ternyata tante sudah tergeletak dan dibawa ke Sartika Asih," katanya di rumah duka, Jalan Sadangserang nomor 45A RT 4/15, Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong, Senin (7/2/2022).

Dibawanya jenazah ke Sartika Asih, kata Hesti guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Rencananya, jenazah kata Hesti, bakal dimakamkan di Makam Pahlawan.

Dia juga mengaku sangat mengenal dekat sekali dengan korban. Keduanya sama-sama sering bertamu atau menghabiskan waktu liburan bersama.

"Dekat banget dengan korban. Saya sering ke sini atau tante sering ke rumah saya dan kemarin dua minggu terakhir dengan almarhum ke Pangandaran refreshing," katanya.

Dia mengaku memang korban dengan mantan suaminya ini ada permasalahan. Sampai-sampai, suami Hesti menyuruh Hesti mengajak tantenya itu untuk jalan-jalan ke Pangandaran.

"Sebelumnya memang korban dan pelaku sudah ada kasus yang ribet," katanya.

Ketika disinggung terkait pemicu dari penusukan ini, Hesti mengatakan pemicunya adalah pernikahan anak bungsunya.

"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan. Rencana anaknya nikah itu 12 Februari 2022. Alasan si anak enggak mau ada bapaknya hadir ya karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," katanya.

"Sedih sekali rasanya kehilangan tante, karena memang kami dekat sekali. Apapun permasalahan yang dia alami sering cerita, mulai kerjaan, keluarga, dan segalanya selalu ngobrol. Semalam pun menghubungi whatsapp ke saya," ujarnya.

Dia menilai aksi mantan suami tantenya hingga melakukan penusukan itu merupakan aksi nekat. Padahal, sepengetahuanya, dia belum pernah mendengar ada tindakan-tindakan di luar batas kewajaran.

"Biasanya adem ayem bahkan saya sarankan ke tante untuk nikah lagi saja dengan mantannya itu karena sering bareng-bareng. Tapi, tante selali mikir-mikir dan posisinya juga si pelaku ini sudah punya istri," ucapnya seraya menyebut tantenya bercerai dengan pelaku pada 2007.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved