Persib Mania
Diterjang Badai Covid, Persib Bakal Ajukan Laga Kontra Bhayangkara Ditunda, Umuh Muchtar Buka Suara
Saat ini, pemain Persib yang positif Covid-19 mencapai 17 orang atau separuh lebih dari skuat yang dimiliki yakni 30.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Persib Bandung berencana untuk mengirimkan surat permintaan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi agar pertandingan kontra Bhayangkara FC, Minggu (6/2) ditunda.
Hal ini diungkapkan komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar setelah melihat banyaknya pemain yang terpapar Covid-19. Saat ini, pemain yang positif Covid-19 mencapai 17 orang atau separuh lebih dari skuat yang dimiliki yakni 30.
"Walaupun misalnya sekarang sudah ada yang negatif tapi pemulihannya paling tidak satu pekan. Hari ini umpanya sudah ada yang negatif, tapi kan seminggu itu pemulihan mereka. Tidak bisa langsung hari minggunya langsung main. Cuman dua sampai tiga hari. Diundur, kami akan buat surat untuk diundur," ujar Umuh saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (3/2).
Bahkan Umuh memberikan saran kepada PT LIB agar strata tertinggi sepak bola Indonesia itu ditunda sementara sampai kondisi membaik.
Mengingat semakin banyaknya pemain yang terpapar Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
"Menurut saya ini kan berisiko buat semua. Bukan Persib saja. Beberapa klub ada yang kena. Cari aman lebih baik menurut saya dengan kejadian begini dihentikan saja dulu. Cari waktu yang tepat, cari waktu yang pas," kata Umuh.
Hanya saja, jika PT LIB maupun PSSI ingin memaksakan Liga 1 tetap bergulir, Umuh mengaku tak masalah.
Dia hanya mengimbau untuk berhati-hati serta memperketat protokol kesehatan agar Covid-19 di kalangan pemain tidak semakin menggila.

"Kami hanya mengimbau saja, hati-hati nanti lebih parah, tambah parah malah nanti pemain pada pulang bawa masalah buat keluarganya," ucapnya.
Langkah pencegahan pun, lanjut Umuh, sudah dilakukan khususnya oleh tim Persib. Saat ini, kamar yang ditempati pemain hanya berisi satu orang. Sebelum kejadian ini, satu kamar biasanya diisi oleh dua pemain.
"Di Hotelnya pun disemprot terus disterilkan. Karyawan hotel ada yang kena juga kita tidak tahu. Itu yang bahaya," ucapnya.
Selain itu, semakin meningkatnya kasus Covid-19 di kalangan pemain Liga 1 membuat Umuh cukup merasa resah. Jika Liga 1 tetap dilanjut, dia menyarankan agar venue pertandingan dipindah dari Bali ke Yogyakarta seperti di seri kedua dan ketiga.
"Mungkin bisa pindah, kayanya di Yogyakarta lagi biar netral. Di Yogyaakrta lebih aman lebih tentram kan tidak ada masalah kemarin selama Covid-19. Di Yogyakarta lebih bagus pengamanannya. Lebih tertib," katanya.
Hanya saja, Umuh meminta agar pemain yang nantinya bermain di Yogyakarta harus benar-benar aman dari Covid-19. Sebab dia khawatir jika venue dipindahkan tanpa adanya filter yang ketat, justru hal ini menjadi boomerang karena hanya memindahkan klaster Covid-19.