Banyak Kerbau Mati Mendadak Hingga Merugikan Peternak, Komisi II DPRD Kuningan Lakukan Ini

Rombongan Komisi II DPRD Kuningan turun langsung ke Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Rombongan Komisi II DPRD Kuningan turun ke Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Rombongan Komisi II DPRD Kuningan turun ke Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang.

Hal itu menyusul dengan kejadian luar biasa yang membuat sejumlah peternak di desa setempat merugi hingga ratusa juta rupiah. 

Demikian hal itu dikatakan Rani Febriani yang juga Ketua Komisi II DPRD Kuningan, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Kamis (3/1/2022). 

Baca juga: Dapat Bantuan Langsung dari Bupati Kuningan, Peternak Kerbau di Desa Cihirup Ungkap Begini

Rani yang juga anak buah AHY  ini mengatakan, dalam kunjungan tadi itu tidak lain melakukan pendampingan terhadap warga atau peternak yang terkena musibah atas kematian hewan ternaknya.

"Iya, kebetulan tadi kami bareng Kepala Desanya melakukan pemecahan terhadap masalah yang terjadi pada peternak disana," kata dia lagi.

Kemudian, dia mengaku bahwa setelah dilakukan konfirmasi ulang tentang musibah kematian kerbau warga tersebut.

Berdasarkan laporan diterima melalui sambungan telepon dari petugas Laboratorium, baik dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternak Provinsi Jabar serta dari  Balai Veteriner Subang. 

Warga merawat kerbau yang selamat dari kematian mendadak. Hingga Jumat (28/1/2022), jumlah kerbau milik warga di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, yang mati bertambah hingga total terbilang sebanyak 23 ekor.
Warga merawat kerbau yang selamat dari kematian mendadak. Hingga Jumat (28/1/2022), jumlah kerbau milik warga di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, yang mati bertambah hingga total terbilang sebanyak 23 ekor. (TribunCirebon.com/Ahmad Ripai)

"Hasil sementara itu akibat penyakit dalam hewan tersebut. Tadi laporan sementara itu akibat parasit darah dan itu juga petugas laboratorium belum memastikan betul sebab akibatnya, masih menduga dan kita juga masih menunggu hasil permanennya seperti apa" ujar Rani.

Dalam laporan diterima tadi, kata dia mengaku sempat berdiskusi, jika benar penyakit itu akibat parasit darah. Hal ini jelas menjadi ancaman terhadap Kerbau lainnya juga.

"Sebab, menurut petugas dokter hewan tadi. Parasit daerah ini bisa menyerang dan mengancam kesehatan kerbau lain, solusinya itu kerbau di buatkan kandang atau di karantina. Namun, pertanyaannya? Apakah bisa dilakukan oleh peternak dan sementara, kerbau milik warga itu di gembala dengan cara lepas liar begitu saja," ujarnya. 

Dalam tahap menunggu hasil dari pemeriksaan sejumlah sampel dari pada hewan ternak tadi, Rani menyebut sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan kerja pemerintah yang cepat untuk melayani masyarakat yang terkena musibah tersebut. 

"Ya untuk pelayanan, berdasarkan laporan kami terima. Pemerintah sejauh ini sudah memberikan pelayanan dengan pemeriksaan terhadap kerbau petani dan memberikan beberapa vitamin untuk kebutuhan kesehatan kerbaunya juga," kata dia.

Sementara terpantau dalam kunjungan kerja sebagai uji petik akibat kematian kerbau mati mendadak, hadir Anggota Komisi II DPRD lainnya itu, ada Didit Pamungkas (Partai Golkar), H Cartam Sulaiman (Ketua DPD Nasdem Kuningan), Zulkarnaen (Ketua DPC PBB Kuningan). (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved