Kerbau Mati Mendadak di Kuningan 

Butuh 3 Jam Ambil Sampel, Tim Labfor Dokter Hewan Kementerian Kesulitan Hadapi Kerbau Warga

Tim Labfor dokter hewan mengambil sampel terhadap kerbau-kerbau milik warga Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Tenaga medis dari pusat kesehatan hewan Kecamatan Ciawigebang saat mengambil sampel dari kerbau yang masih hidup di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022). 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Tim Labfor dokter hewan mengambil sampel terhadap kerbau-kerbau milik warga Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, Senin (31/1/2022).

Pengambilan sampel itu untuk mengetahui penyakit apa yang diderita belasan kerbau yang mati mendadak sekaligus untuk mencegah menyebarnya penyakit.

Terlebih berdasarkan update di lokasi, jumlah kematian kerbau hingga sekarang bertambah.

"Untuk jumlah kematian kerbau berdasarkan laporan warga itu ada sebanyak 24 ekor. Penambahan ini terjadi Sabtu sore kemarin," kata Dokter Hewan yang juga Petugas Dinas Peternakan Kuningan, dokter Rofiq saat memberikan keterangan di lokasi penggembalaan kerbau warga tersebut, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Banyak Kerbau Mati Mendadak di Kuningan, Tim Laboratorium Kementerian Turun Gunung Lakukan Ini

Baca juga: Sebelum Hadiri Acara NU, AHY Nyanyi Ya Lal Wathon Diiringi Gitar: Nahdliyyin Nderek Kiai

Rofiq menyebut untuk pengambilan sampel darah dan pelaksanaan tes kerbau - kerbau warga tersebut, hanya dilakukan sebanyak tiga ekor.

"Kita lakukan pengambilan sampel pada tiga ekor kerbau. Habis kerbau ini memang memiliki karakter liar, apalagi pemilik menggembalakan kerbau ini dengan liar. Perbedaan karakter kerbau dengan sapi memang jauh berbeda, sehingga tadi petugas juga kesulitan dalam mengambil darah dan swab tes pada hidung kerbau," katanya.

Petugas berhasil mengambil sampel, kata Rofiq, juga terjadi secara kebetulan, karena warga hendak menjual kerbau, sehingga petugas melakukan pengambilan sampel di atas bak mobil.

"Iya, petugas tadi ambil darah dan tes swab kerbau di atas mobil. Dengan selesainya pengambilan sampel, mudah - mudahan pada hari Rabu mendatang, bisa keluar hasilnya," katanya.

Diketahui sebelumnya, Kematian kerbau masal di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, mendapat perhatian langsung dari petugas kesehatan hewan kementerian. Hal itu menyusul dengan sejumlah petugas yang tergabung dalam Tim Laboratorium Kesehatan Hewan  melakukan pemeriksaan langsung terhadap sejumlah kerbau warga.

Demikian hal itu dikatakan Dokter Hewan Rofiq yang juga Petugas Dinas Peternakan Kuningan saat di temui di habitat kerbau warga tadi, Senin (31/1/2022).

Rofiq menyebut keterlibatan petugas kementrian kesehatan hewan ini untuk memastikan penyebab kematian kerbau hingga berjumlah lebih dari satu ekor. "Iya, kemarin kita juga ambil sampel. Namun masih kurang dan kali ini, pengambilan sampel pada kerbau dengan melibatkan petugas dari tim labfor Kementerian," kata Rofiq.

Untuk pengambilan sampel ini dilakukan dari serum atau darah kerbau itu sendiri, juga melakukan swab alias pengambilan lendir yang berada dalam hidung kerbau tersebut. "Iya, dari sekian banyak kerbau warga yang masih hidup. Kita ambil tiga botol darah kerbau dengan ukuran mini dan juga melakukan swab test. Swab tes ini, prakteknya sama ketika kita ingin mengetahui apakah positif covid atau tidak," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved