Panglima Tambak Baya Tantang Edy Mulyadi dan Ancam Kirim Mandau Terbang karena Menghina Kalimantan
Sejmlah tokoh dan organisasi Suku Dayak marah atas pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
TRIBUNCIREBON.COM - Sejmlah tokoh dan organisasi Suku Dayak marah atas pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
Satu di antara tokoh Suku Dayak yang marah adalah Panglima Tambak Baya.
Diketahui bahwa Panglima Tambak Baya atau yang memiliki nama asli Marselinus Mi’an, merupakan titisan dari panglima burung dari Kalimantan Barat.
"Saya Panglima Tambak Baya Kalimantan Titisan Panglima Burung mengambil sikap, mengutuk keras dan menantang saudara Edy Mulyadi supaya datang ke Kalimantan untuk mempertanggungjawabkan perbutaan dan kometarnya yang viral di media sosial, supaya ketemu dengan saya panglima tambak baya," katanya.
Tonton video:
Baca juga: Edy Mulyadi Mencetak Rekor, Jadi Sosok Paling Banyak Dilaporkan ke Polisi Akibat Hina Kalimantan
Baca juga: Tanggapi soal Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Ridwan Kamil Singgung Hadis Nabi
Reaksi lain dari Suku Dayak mulai memotong babi hitam hingga menawarkan mandau terbang ke Edy.
Mandau adalah senjata tradisional melegenda yang dimiliki Suku Dayak yang terbuat dari batu khusus berjenis mantikei.
Secara keseluruhan, mandau merupakan simbol persaudaraan, simbol kesatria, simbol penjaga, tanggung jawab dan kedewasaan
Konon katanya ada suatu kondisi dimana seorang Suku Dayak punya kekuatan khusus yang dapat membuat mandau terbang untuk memenggal kepala musuh.
Kepercayaan masyarakat dulu, Mandau yang telah keluar dari sarungnya pantang kembali sebelum memenggal kepala musuh.
Oleh karenanya, ilmu ini tak boleh sembarangan dipraktikkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Panglima Tambak Baya yang Ancam Kirim Mandau Terbang ke Edy Mulyadi karena Menghina Kalimantan, https://medan.tribunnews.com/2022/01/27/sosok-panglima-tambak-baya-yang-ancam-kirim-mandau-terbang-ke-edy-mulyadi-karena-menghina-kalimantan.