Rokaya Akhirnya Pulang Ke Indramayu

Miris Rokaya TKW Asal Indramayu hanya Bawa Pulang Rp 4.000 dari Irak, Uang 800 Dollar Diminta Agensi

Uang sisa hasil bekerjanya tersebut habis diminta agency untuk membeli tiket kepulangan Rokaya ke tanah air.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu di kediamannya di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Jumat (14/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu pulang ke Indonesia hanya membawa uang Rp 4 ribu perak.

Uang sisa hasil bekerjanya tersebut habis diminta agency untuk membeli tiket kepulangan Rokaya ke tanah air.

Rokaya sendiri sebelumnya viral seusai video minta tolongnya ke Presiden Joko Widodo viral.

Saat itu, sembari menitikkan air mata dan muka pucat, Rokaya mengaku sudah tak tahan lagi dengan penyakit yang dideritanya dan tetap dipaksa untuk bekerja oleh majikan.

Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu di kediamannya di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Jumat (14/1/2022).
Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu di kediamannya di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Jumat (14/1/2022). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

"Sisa gaji saya itu 800 dollar, uang itu diambil semua oleh agency buat beli tiket saya pulang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jumat (14/1/2022).

Masih diceritakan Rokaya, uang senilai 800 dollar itu padahal hasil kerjanya selama kurang lebih 3 bulan.

Dalam sebulannya, Rokaya hanya menerima 300 dollar sebulan, atau kurang dari perjanjian kerja yang seharusnya sekitar 500 dollar.

Setelah memberikan semua sisa uang gajinya itu, Rokaya mengaku tetap diminta uang tambahan.

Baca juga: Kisah Rokaya, TKW Indramayu, Minta Tolong Jokowi Agar Bisa Pulang dari Irak, Seperti Dalam Penjara

Pasalnya, menurut agency uang tersebut masih kurang untuk membeli tiket.

Pihak agency, kemudian meminta tambahan uang 100 dollar lagi.

Saat itu, permintaan agency tidak dipenuhi Rojaya karena ia sudah tidak lagi memiliki uang

"Tapi saya gak punya uang lagi, ada juga uang receh mata uang rupiah, Rp 4 ribu. Tapi dianya gak mau," ujarnya.

Uang Rp 4 ribu itu, kemudian disimpan Rokaya dan dibawa pulang ke Indonesia.

"Untuk waktu itu sebelumnya, setiap bulan setiap gajian langsung saya kirim ke keluarga," ujarnya.

Baca juga: Rokaya TKW Asal Indramayu Dijemput Keluarga di Wisma Atlet, Akhirnya Tiba di Kampung Halaman

Curahan Hati Rokaya

Kisah Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu akhirnya bisa kembali merasakan kehangatan keluarga.

TKW asal Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur itu tiba di rumah pada Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 22.00 WIB malam tadi.

Rokaya mengaku bahagia akhirnya bisa pulang dari Arbil, Irak.

Di balik kebahagiaan itu, Rokaya mengaku trauma dengan apa yang dialaminya selama di negara timur tengah tersebut.

Baca juga: Rokaya Dilaporkan Jadi Korban TPPO ke Polisi, Berharap Negosiasi Indonesia-Irak Permudah Pemulangan

Rokaya sendiri sebelumnya viral seusai video minta tolongnya ke Presiden Joko Widodo.

Saat itu, sembari menitikkan air mata dan muka pucat, Rokaya mengaku sudah tak tahan lagi dengan penyakit yang dideritanya dan tetap dipaksa untuk bekerja oleh majikan.

"Saya tidak mau lagi ke sana," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Jumat (14/1/2022).

Rokaya menceritakan, selama 1 tahun bekerja di Arbil, Irak, ia merasa sangat tertekan.

Meski dalam keadaan sakit, Rokaya tetap dipaksa bekerja, tidak ada hari libur maupun waktu istirahat.

"Jangankan dibawa ke dokter, saya lagi sakit tetap harus kerja," ujar dia.

Diceritakan Rokaya, ia harus bekerja mulai pukul 6 pagi sampai dengan 11 malam, tidak jarang pula sampai jam 12 malam karena harus juga mengurusi rumah saudara majikannya.

Lanjut dia, setiap kali kedapatan duduk untuk istirahat karena tidak ada lagi yang harus dibereskan, majikannya itu pasti selalu memanggilnya.

Rokaya dipantau selama 24 jam melalui kamera CCTV yang ada di dalam rumah.

"Dipanggil terus kalau ketahuan duduk, disuruh pijat, sampai tangan saya gak kerasa apa-apa karena sering pijat," ujar dia.

Selain itu, ia juga hanya diberi kesempatan 10 menit untuk bisa mengabari keluarga di Indramayu setiap minggunya.

Kendati demikian, ia bersyukur karena bisa kembali pulang ke Indonesia, Rokaya bahkan berniat enggan kembali ke timur tengah untuk jadi TKW di sana.

"Di sana beda, memang saya tidak mendapat kekerasan, tapi orang di sana keras-keras wataknya, saya di sana seperti di penjara," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved