Video Bola Api Melayang di Langit Disebut Banaspati Kembali Viral, Apa Benar Itu Pertanda Buruk?
Penampakan bola api bercahaya merah di langit menjadi viral di media sosial.
Diceritakan pula bahwa Banaspati memiliki wujud yang mengerikan.
Dia berjalan dengan cara yang tidak lazim, karena kepalanya menjadi kaki. Biasanya, korban yang diincar Banaspati adalah bayi yang baru lahir.
Baca juga: Komet Neowise Dapat Diamati di Indonesia dengan Mata Telanjang, Ini Waktu Untuk Menyaksikannya
"Tapi mungkin penampakan merah di angkasa itu bukan banaspati," kata Sunu kepada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Meskipun dalam budaya Jawa juga dipercayai bahwa, sosok banaspati dianggap sebagai pembawa kabar kematian massal warga desa dalam wujud kilatan-kilatan api berbentuk naga.
Dengan pesan inilah masyarakat setempat diminta harus waspada dan berhati-hati, termasuk lebih banyak tinggal di rumah untuk sementara waktu.
Di lain sisi, ada pula yang menyebutkan bahwa banaspati ini merupakan sebutan bagi hantu atau roh jahat dengan ilmu hitam tingkat tinggi yang memiliki wujud seperti api.
Tetapi mengenai hal ini, Sunu mengatakan, meskipun benar banaspati memiliki elemen api di dalamnya dan merupakan roh jahat, ini bukanlah pertanda ilmu hitam tingkat tinggi.
"Setahu saya banaspati bukan merupakan bagian dari perwujudan ilmu hitam tingkat tinggi, tapi jenis lelembut yang jahat," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam salah satu cerita yang pernah dibacanya, banaspati digambarkan sebagai roh yang melesat dari salah satu makam yang bergentayangan mencari korban.
"(Ada) 'orang pintarlah' yang berhasil menaklukan atau mengembalikan roh itu ke kubur," tambahnya.
Sunu menjelaskan bahwa selain banaspati, sebenarnya ada beberapa makhlus halus lainnya yang dipercaya wujudnya menyerupai bola api.
Di antaranya seperti, kemamang, lampor, dan ndaru atau pulung.
Fakta video bola api bercahaya merah
Dikutip dari Tribun Jateng, Sabtu (25/8/2018) video itu awalnya diunggah di akun Facebook Wahyu Cruw.
Diketahui penampakan bola api bercahaya merah misterius itu tertangkap kamera di Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.