Persib Mania
David da Silva Merapat ke Maung Bandung Gantikan Geoffrey, Mantan Persib: Seperti Perjudian
Mantan striker Persib Bandung era 90-an, Sutiono Lamso menilai keputusan Persib Bandung melepas Geoffrey Castillion merupakan hal yang wajar.
"Karena begitu dia main dengan cederanya dia mungkin apa kita enggak tahu. Tidak menunjang lagi bagi dia sebagai seoarang striker yang tajam," katanya.
Persib setelah melepas Geoffrey langsung melakukan langkah cepat dengan merekrut David da Silva.
Striker asal Brasil itu sebelumnya bermain untuk Terengganu FC di Liga Super Malaysia.
Menurut Sutiono, langkah manajemen Persib Bandung untuk merekrut David merupakan perjudian.
Meski sempat tajam bersama Persebaya beberapa tahun lalu, tak ada yang tahu kondisi dan performa David musim ini.
"Kita enggak tahu juga kondisi dia sekarang gimana dan performa dia klub sebelumnya seperti apa. Dia masih setajam dulu apa sebaliknya. Karena memang striker itu dituntut harus bisa cetak gol. Apalagi ini pemain asing. Buat apa kalau tidak bisa cetak gol," katanya.
Kehadiran David menimbulkan beberapa pertanyaan terkait strategi bermain.
Apakah akan mempertahankan dua striker atau hanya memainkan satu ujung tombak saja.
Sutiono mengatakan, semua itu tergantung pelatih yang meraciknya.
Apakah lebih cocok menempatkan David da Silva sebagai ujung tombak atau menggunakan dua striker berdampingan dengan Wander.
"Kalau mau pakai dua striker mereka kan harus cocok satu sama lain. Sementara sekarang sudah masuk kompetisi. Apakah bisa langsung cocok atau enggak kita belum tahu," ujarnya.
Terkait rumor kepergian Wander, dia mengungkapkan tidak ada masalah.
Sebagai mantan striker, Sutiono memahami pasang surut saat mencetak gol.
Hal itu mungkin yang sedang dialami Wander saat ini.
"Saat dia (Wander) main kemarin dia berapa kali peluang apakah dia bisa cetak gol? Tidak juga. Kalau dibandingkan Ezechiel walaupun gitu-gitu masih bisa bikin banyak gol," katanya.
Seorang striker, lanjut Suti, memiliki tugas untuk mencetak gol.
Jika mencetak gol saja sulit, maka perlu ditanyakan kualitas dan kapasitasnya. Terlebih Wander berstatus penggawa asing.
"Kalau memang ada yang lebih bagus, ya, ganti saja," ucapnya.