Jakarta Bakal Tenggelam Kembali Menggema, Masjid di Muara Baru Jadi Bukti Air Laut Sudah Naik
Isu Jakarta bakal tenggelam suatu saat nanti kembali menggema.Bukti sudah terlihat.
Lambat laun, warga sekitar juga mulai menjadi jemaah masjid tersebut.
“Karena cukup aktif akhirnya warga dilibatkan sebagai pengurus masjid. Jadi jemaahnya ada yang dari pelabuhan dan ada yang dari warga,” tutur Safrizal, Kamis (6/2/2020).
Masjid Wal Adhuna menjadi sangat ramai di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri serta Idul Adha, Safrizal menambahkan.
Banjir rob besar yang terjadi di daerah tersebut membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun tanggul yang tingginya kurang lebih lima meter di kawasan Sunda Kelapa.
Tanggul itu dibangun di belakang masjid, menutup akses menuju rumah ibadah tersebut.
Peneliti geodesi dan geomatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas baru-baru ini menjelaskan bahwa sekitar 9.000 hektare lahan Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut.
Namun, lahan tersebut tetap kering saat ini karena adanya tanggul laut dan tanggul sungai.
Pada tahun 2021 ini, sebanyak 14 persen wilayah Jakarta sudah berada di bawah laut.
Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 28 persen pada 2050.
Fenomena ini disebabkan oleh kombinasi dua faktor.
Faktor utama adalah naiknya level air laut akibat pemanasan global yang melelehkan gunung es di kutub utara serta selatan.
Merujuk data satelit yang dikumpulkan ITB selama 20 tahun, kenaikan permukaan air laut di perairan Indonesia diperkiraan sekitar 3-8 mm per tahun.
Sementara itu, faktor kedua adalah turunnya permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah secara berlebihan.
Beberapa tempat di Jakarta, seperti Muara Baru, sudah turun sejauh satu meter.
Perlu intervensi dari pemerintah agar ancaman Jakarta tenggelam bisa diatasi, jelas Heri.