Kondisi Gunung Merapi yang terpantau dari PGM Ngepos, Senin (30/8/2021). (Twitter BPPTKG)
Sementara ituGunung Merapisaat ini berstatus siaga, lebih tinggi daripada status Gunung Semeru.
Gunung Merapi ditetapkan berstatus siaga sejak 5 November 2020 lalu.
Dalam pengamatan Selasa (7/12/2021) dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Disebutkan dalam 6 jam 06.00 sampai 12.00 terjadi 33 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 23.5-173.5 detik.
Selain itu terjadu 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 23.5 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.