Jenderal Andika Perkasa Sangat Terpukul, Anak Buahnya Serda Putra Dihabisi KKB, Ini Kronologinya
Seperti diberitakan, Serda Putra Rahaldi yang gugur di Papua dinaikan pangkatnya oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat (3/12/2021)
TRIBUNCIREBON.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terpukul atas gugurnya anak buahnya bernama Serda Putra Rahaldi di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Serda Putra Rahaldi (24) terbunuh saat tidak sedang memegang senjata oleh KKB Papua.
Jenderal Andika Perkasa pun bertekad menegakkan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan di tanah Papua.
Seperti diberitakan, Serda Putra Rahaldi yang gugur di Papua dinaikan pangkatnya oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat (3/12/2021).
"Kami sudah menandatangani kenaikan pangkat luar biasa almarhum Sersan Dua Putra Rahaldi yang berasal dari Aceh. Kenaikan satu tingkat lebih tinggi menjadi Sersan Satu Anumerta," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di sela kunjungan, di Surabaya, Sabtu (4/12/2021).

Serda Putra Rahaldi merupakan tentara asal Sumeulue, Provinsi Aceh dan dimakamkan di kampung halamannya setelah jasadnya dibawa dari Papua.
"Saat ini, korban telah dievakuasi dan telah diterbangkan untuk dimakamkan di daerah asal, di (Kabupaten) Simeulue," kata Andika Perkasa.
Serda Putra Rahaldi gugur setelah diserang di dekat Koramil Suru-suru.
Saat itu, Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sednag ambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-suru.
Penyerangan terhadap dua anggota TNI itu terjadi sekira pukul 13.45.
Baca juga: Yahukimo Memanas, KKB Papua Kembali Gencarkan Serangan Lagi hingga Anggota TNI Tertembak
Keduanya ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Andika Perkasa sedih dan marah serta menyesalkan atas peristiwa tersebut.
Apalagi, itu dilakukan saat situasi normal.
"Kami sangat menyesalkan, anggota kami yang bertugas di Pos Koramil Persiapan Suru-Suru itu sedang beraktivitas normal. Namun, mungkin telah direncanakan (oleh kelompok bersenjata) tindakan yang kemudian merenggut nyawa," kata Panglima.
Kata Andika Perkasa, seharusnya kemanusiaan harus dikedepankan. Apapun alasannya.