Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang
INI Nama 3 Saksi Diperiksa Polda Jabar, Ada yang Lihat Danu Masuk TKP, 1 Saksi Masih Belum Diketahui
Ketiga saksi tersebut di antaranya Opik, Kosasih, serta Wahyu, namun untuk satu saksi lagi tidak ketahui identitasnya.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Sejumlah saksi telah kembali diperiksa oleh penyidik dari Polda Jabar dalam perkara kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Selasa (30/11/2021) kemarin.
Dalam perkembangan kasus Subang itu, total empat saksi yang diperiksa penyidik Polda Jabar yang bertempat di Polres Subang.
Saat ditemui langsung di Mapores Subang, dari keempat saksi, hanya terungkap identias dari tiga saksi.
Ketiga saksi tersebut di antaranya Opik, Kosasih, serta Wahyu, namun untuk satu saksi lagi tidak ketahui identitasnya.

Dijelaskan, Opik sendiri merupakan saksi yang melihat saksi kunci yakni Muhamad Ramdanu atau Danu (21) yang menerobos garis TKP yang diduga disuruh oleh oknum banpol pada tanggal 19 Agustus 2021.
Namun, saksi tersebut tidak berkenan untuk dimintai keterangan terkait agenda pemanggilan tersebut.
Ia pun terlihat berupaya menghindar dari awak media.
Untuk Kosasih, ia merupakan pegawai dari SMK Bina Prestasi Nasional yang dimiliki Yosef (55) suami sekaligus ayah korban.

Kosasih sendiri, dalam agenda pemanggilan pemeriksaan tambahan tersebut ditanyai perihal aktivitas dari SMK Bina Prestasi Nasional.
Sementara itu, untuk Wahyu sendiri diketahui merupakan kepala sekolah dari SMP maupun SMK dari Bina Prestasi Nasional.
Akan tetapi, pada Rabu (1/12/2021) saat wartawan TribunJabar menyambangi dari kediaman Wahyu yang berada di Kecamatan Ciater, saksi tersebut tidak berada di kediamannya sejak pagi.
Baca juga: KABAR Terbaru Kasus Subang, Kapolda Jabar Jelaskan Soal Status Saksi Ini dan Akui Periksa Ulang

Sebelumnya, informasi yang beredar di masyarakat, bahwa kasus dari kematian Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) ada kaitan dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang merupakan milik Yosef.
Diketahui, Tuti merupakan bendahara dari Yayasan tersebut, sementara Amalia sebagai sekertaris.
Sementara itu, diketahui juga, kasus kematian dari Tuti serta Amalia ini sudah memasuki hari ke-105, namun sampai dengan saat ini kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini masih juga belum terungkap oleh pihak kepolisian dari Polres Subang, Polda Jabar, Maupun Bareskrim Mabes Polri.