Sikap Jenderal Andika Perkasa Soal Bentrok Oknum Kopassus dan Brimob di Timika Papua, Ini Kritik DPR
Jendera Andika Perkasa memastikan semua oknum TNI dan Polri yang terlibat dalam bentrokan itu akan ditindak tegas.
TRIBUNCIREBON.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa buka suara atas kasus bentrokan antara oknum anggota Kopassus TNI dan Brimob Polri di Papuapada Sabtu (27/11/2021).
Jendera Andika Perkasa memastikan semua oknum TNI dan Polri yang terlibat dalam bentrokan itu akan ditindak tegas.
Untuk oknum TNI Angkatan Darat kini sedang diproses hukum oleh Puspom TNI AD bekerja sama dengan Puspom TNI AD.
"Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika kepada wartawan padà Senin (29/11/2021).
Selain itu, kata Andika, TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat.
Baca juga: Luhut Perintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Lakukan Pengamanan KTT G20 di Bali Nanti
"TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika.
Diberitakan sebelumnya Anggota Kopassus yang tergabung dalam Satgas Nanggala terlibat bentrokan dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole ( Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua.
Bentrokan yang terjadi Sabtu, tanggal 27 November 2021, bertempat di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika.
Rekaman video yang memperlihatkan sejumlah anggota Satgas Nanggala Kopassus dan anggota polisi Satgas Amole terlibat bentrok di Papua, viral di media sosial.
"Pada hari Sabtu tanggal 27 November 2021 bertempat di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua, telah terjadi kasus kesalahpahaman antara personel Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole," kata Kamal, Senin (29/11/2021), melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi Bentrokan Kopassus dan Brimob akibat Perkara Rokok di Timika'.
Baca juga: Yahukimo Memanas, KKB Papua Kembali Gencarkan Serangan Lagi hingga Anggota TNI Tertembak
Kamal menjelaskan, bentrokan itu berawal saat enam personel Brimob Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 berjualan rokok.
Selanjutnya, sebanyak 20 personel Kopassus TNI dari Satgas Nanggala hendak membeli rokok tersebut.
Namun, para prajurit Kopassus TNI tersebut merasa harga rokok yang dijual prajurit polisi dari Satgas Amole tidak sesuai, sehingga mereka melakukan komplain.
“Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual,” tulisnya.