Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Mimin dan 2 Anaknya Kembali Diperiksa Polisi Soal Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, Ini Kata Pengacara

Dalam pemeriksaan Mimin yang ke-12 kali ini, dalam kondisinya ia mengaku siap untuk dimintai keterangan lanjutan oleh pihak kepolisian.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati
Mimin Mintarsih (51) bersama kuasa hukumnya saat akan memasuki gedung Satreskrim Polres Subang, Senin (29/11/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Mimin Mintarsih (51) istri muda Yosef (55) kembali diperiksa polisi setelah selama satu bulan tidak terdengar kabarnya.

Dalam pemeriksaan Mimin yang ke-12 kali ini, dalam kondisinya ia mengaku siap untuk dimintai keterangan lanjutan oleh pihak kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Mimin, Fajar Sidik saat akan memasuki gedung Satreskrim Polres Subang, Senin (29/11/2021).

"Dengan kondisi sudah lama tak dipanggil polisi, Bu Mimin sangat siap untuk diperiksa dan juga sangat kooperatif tentunya kalo untuk klien kami," ucap Fajar kepada wartawan, Senin (29/11/2021).

Mimin Mintarsih (51) bersama kuasa hukumnya saat akan memasuki gedung Satreskrim Polres Subang, Senin (29/11/2021).
Mimin Mintarsih (51) bersama kuasa hukumnya saat akan memasuki gedung Satreskrim Polres Subang, Senin (29/11/2021). (Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati)

Melalui kuasa hukumnya, Mimin juga akan terus kooperatif apabila pihak kepolisian masih membutuhkan keterangan dalam kasus perampasan nyawa ibu dan anak ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mimin hari ini kembali mendapatkan undangan pemanggilan dari Polda Jabar, namun saat ini pemeriksaan dilakukan di Mapolres Subang.

Bukan hanya Mimin, kedua anaknya juga turut dipanggil polisi, terdapat pihak lain juga yaitu rekan dari anak tertua Mimin yang juga diperiksa.

"Iyah saksi lain yang hadir bukan cuman Bu Mimin sama kedua anaknya, tadi juga ada dua teman dari Arigi anak tertua Mimin yah," kata Fajar.

Dapat diketahui, Mimin sendiri sempat secara intens juga diperiksa oleh pihak kepolisian atas kematian Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).

Mimin juga menjadi saksi yang menjadi sorotan publik pada kasus perampasan nyawa yang sampai saat ini masih terus menjadi misteri.

Baca juga: Bu Mimin Istri Kedua Yosef dan 3 Orang Ini Dipanggil Polisi Terkait Kasus Subang, Ada Apa Lagi?

dr Hastry Buka Suara Soal Oknum Banpol

Ramdanu alias Danu mengaku disuruh oknum Banpol untuk membersihkan TKP kasus Subang.

Pengakuan tersebut berbuntut panjang, bahkan Danu dianggap berbohong atau berkhayal.

Ahli forensik Kombes Pol Dr. dr Sumy Hastry Purwanti mengungkap penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang pasti akan menindaklanjuti pengakuan Danu.

Pengakuan Danu disuruh Banpol bersihkan TKP kasus Subang menimbulkan banyak asumsi.

Baca juga: Beredar Kabar Danu Beli Nasi Goreng Pada Malam Sebelum Tuti dan Amalia Dibunuh, Ini Kata Kuasa Hukum

Ada yang menuding Danu berbohong.

Banyak pula yang menduga Danu disuruh bersihkan TKP kasus Subang untuk dijebak.

Meski belum jelas maksud dan tujuan Banpol menyuruh Danu bersihkan TKP kasus Subang, namun banyak asumsi yang menduga hal itu merupakan bagian dari rencana pelaku untuk menghapus jejak yang tertinggal.

dr Hastry pun menanggapi terkait asumsi tersebut.

Menurutnya, penyidik yang menangani kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu, pasti akan menindaklanjuti pengakuan Danu.

"Nanti pasti ditindaklanjuti," kata dr Hastry seperti dikutip dari akun Youtube Denny Darko.

Ia mengatakan Polisi tak akan asal memeriksa, apalagi menahan seseorang tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dulu.

"Tidak selalu Polisi nangkep, nangkep, gak. Nanti pasti diitindaklanjuti, dikroscek kebenarannya," kata dr Hastry.

Menurutnya Polisi pasti akan mengecek kebenaran dari pengakuan Danu.

"Takutnya semua bercerita, mengarang kan, kebenarannya mana, nanti dikroscek," kata dr Hastry.

Baca juga: Danu atau Yosef yang Berkata Jujur Soal Puntung Rokok dan Nasi Goreng di TKP Pembunuhan Kasus Subang

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan sudah berulangkali mendesak penyidik memeriksa Banpol yang menyuruh kliennya membersihkan TKP kasus Subang.

Taufan menegaskan, pengakuan Danu soal perintah Banpol adalah benar adanya tanpa rekayasa.

"Oknum Banpol itu Fakta, dan jelas ini temuan penting yang harus di periksa dengan serius oleh kepolisian," ucap Achmad Taufan seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Ia mengatakan atas pengakuan Danu seharusnya Polisi juga menyeret oknum Banpol tersebut ke ruang pemeriksaan.

Baca juga: dr Hastry Prediksi Waktu dan Pelaku Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Dibenarkan Denny Darko

"Jadi klo sampai Banpol ini tidak diperiksa saya sangat menyayangkan mengingat kejadian ini sangat janggal," katanya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago secara tegas membantah ucapan Danu soal keterlibatan oknum Banpol dalam kasus Subang.

Erdi mengatakan dalam proses penyelidikan kasus Subang, informasi yang bisa dipercaya hanya dari penyidik saja.

"Kita tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan Polres Subang," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago seperti dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (8/11/2021).

Menurut Erdi, informasi seperti yang diungkap Danu soal Banpol ini tak bisa dibuktikan.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik.

Ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," katanya.

Pihaknya menegaskan tetap berpedoman pada hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Subang berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, saksi, olah TKP hingga hasil autopsi.

"Jadi, tidak usah mendengar hal lain dari Banpol atau yang lain, itu keterangan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan," katanya.

Erdi menekankan bahwa TKP pembunuhan Tuti dan Amalia hanya dibuka dan ditutup oleh petugas.

"Enggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Baca juga: dr Sumy Akui Perencanaan Kasus Pembunuhan di Subang Luar Biasa, Ada Keterlibatan Oknum Berseragam?

Yoris Buktikan Pengakuan Danu Bukan Khayalan

Sehari setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang, Danu mengaku diperintah keluarga korban untuk menjaga TKP.

Danu mengaku saat itu berjaga di sekolah seberang TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Danu turun dari SMA terus foto ke Yoris, langsung kirimin ke Yoris," kata Danu.

Yoris tunjukkan bukti penting saat Danu bertemu dan disuruh bersihkan TKP oleh oknum Banpol
Yoris tunjukkan bukti penting saat Danu bertemu dan disuruh bersihkan TKP oleh oknum Banpol (youtube channel TvOneNews)

Yoris Raja Amanullah, anak pertama Yosef dan Tuti, membenarkan mendapat chat dari Danu.

"Waktu itu ada nih, ini chatnya ada nih," kata Yoris, kakak Amalia Mustika Ratu.

Dalam chat tersebut Danu mengirimkan foto Banpol.

Terlihat pada foto, seorang pria berperawakan kurus mengenakan kaos cokelat.

Ia tampak berdiri di samping motor menghadap ke arah TKP pembunuhan ibu dan anak.

Dalam chatnya, Yoris mengingatkan Danu hati-hati dan menjaga agar barang bukti tidak hilang.

"Ini juga, 'hati-hati takut barang bukti hilang, di depan jagain sebelum polisi datang'," tulis Yoris di chat untuk Danu.

Melihat foto yang dikirim Danu, Yoris mengaku kenal dengan Banpol tersebut.

"Saya suka lihat di polsek juga sih, saya kira ini bukan inilah (Banpol), kaya polisi gitu, tapi sekarang-sekarang 'oh iya ini Banpol'," kata Yoris.(*)

Berita lain terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved