Ratusan Makam di Indramayu 'Mengapung' di Atas Air, Gara-gara Luapan Sungai Cibuaya
Terendamnya makam-makam itu akibat meluapnya Sungai Cibuaya yang berada di belakang lokasi tempat pemakaman umum
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Ratusan makam di Desa Tegalgirang, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu terendam banjir, Jumat (19/11/2021).
Terendamnya makam-makam itu akibat meluapnya Sungai Cibuaya yang berada di belakang lokasi tempat pemakaman umum (TPU).
Menurut salah seorang warga, Jamal (47) mengatakan, terendamnya makam tersebut sudah berlangsung 2 hari terakhir.
"Sudah 2 hari, sekarang hujan, kemarin juga hujan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Kisah Misteri di Cadas Pangeran Tempat Kang Yana Menghilang, Banyak Makam Tumbal Korban Kerja Paksa
Baca juga: Tiga Ratus Hektar Sawah di Majalengka Terendam Akibat Luapan Sungai Cibuaya
Pantauan Tribuncirebon.com, nyaris semua makam terendam banjir. Kondisi makam itu seperti mengapung di atas air.
Namun ratusan makam lainnya hanya terlihat papan nisannya saja yang dikeliling oleh air luapan sungai.
Jamal mengatakan, padahal dia, pada hari ini hendak berziarah ke makam istrinya di TPU setempat.
Karena terendam luapan sungai, niatan tersebut ia urungkan sementara dan berharap air secepatnya surut.
"Memang sudah langganan makam di sini terendam banjir kalau sungai sedang meluap," ujar dia.
Selalu Banjir
Awal tahun ini, Sungai Cibuaya juga meluap. Banjir akibat luapan Sungai Cibuaya kembali menerjang pemukiman warga di Kabupaten Indramayu.
Tercatat ada 3 Desa di Kecamatan Widasari yang terendam banjir, meliputi Desa Widasari, Kongsijaya, dan Bangkaloa.
Untuk sementara, banjir merendam sebanyak 40 rumah di Desa Widasari, 15 rumah di Desa Kongsijaya, dan 2 rumah di Desa Bangkaloa.
Hingga saat ini, banjir masih terus meninggi dan belum menunjukan tanda-tanda akan surut.

"Yang paling terdampak, Desa Widasari sendiri dengan 40 rumah yang terdampak," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya kepada Tribuncirebon.com saat meninjau lokasi banjir di Desa Widasari, Selasa (5/1/2021).
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, rumah-rumah itu terendam banjir hingga ketinggian sekitar 60 centimeter.
Banjir tersebut sudah menerjang pemukiman sejak sore hari kemarin.
Adapun penyebab luapan Sungai Cibuaya ini terjadi karena tidak bisa menampung derasnya debit air.
Hal ini dipengaruhi tingginya curah hujan dan kiriman air dari daerah hulu sungai.
"Ini juga ada pengaruh dari La Nina yang menambah debit air hingga 50 persen," ujar dia.
Baca juga: Pramugari Cantik Tewas Ditutup Selimut di Kamar Mandi Hotel, Polisi Duga Diperkosa Sekelompok Orang
Baca juga: Ucapan Gus Dur 12 Tahun Lalu Tentang FPI Kejadian di Masa Pemerintah Jokowi: Organisasi Bajingan
Ngeri Lihat Air
Salah seorang warga Desa Widasari, Iim Mutmainah (37) menceritakan, derasnya air Sungai Cibuaya sangat mengerikan pada hari kemarin.
Kondisi curah hujan yang deras di wilayah setempat menambah deras aliran sungai.
Rumahnya pun yang berada persis di bantaran sungai langsung terendam dan tidak bisa ditinggali sama sekali.
"Ngeri mas kemarin, airnya santer (deras) banget," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Masih diceritakan Iim Mutmainah, kondisi yang sama dialami pula oleh tetangganya yang lain.
Menurut data yang dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, ada sebanyak 40 rumah yang terendam banjir di Desa Widasari.
Sedangkan di Desa Kongsijaya ada sebanyak 17 rumah, dan di Desa Bangkaloa ada sebanyak 2 rumah.
"Yang paling terdampak, Desa Widasari sendiri dengan 40 rumah yang terdampak," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya saat meninjau lokasi banjir di Desa Widasari.
Baca juga: Ucapan Gus Dur 12 Tahun Lalu Tentang FPI Kejadian di Masa Pemerintah Jokowi: Organisasi Bajingan
Baca juga: Psikolog Sebut Pelaku Eksibisionis Mengharapkan Korban Keluarkan Ekspresi Ketakutan dan Berteriak