Politik

PDIP Sentil Golkar: Tak Mungkin Dong Ganjar Pranowo Berpasangan dengan Airlangga Hartarto

Karyono pun menyebut, jika pada konteks itulah yang menjadi titik krusial. Karena belum tentu tercapai kesepakatan. 

Editor: Fauzie Pradita Abbas
(KOMPAS.com/HUMAS PEMPROV JATENG)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Kesadaran terhadap aspek historis ini menjadikan Pak Ganjar memahami bahwa urusan capres-cawapres, Kongres Partai telah menyerahkan kepada Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.”

Lantas, dikonfirmasi apakah PDIP tidak khawatir Ganjar Pranowo akan dibajak partai lain.

Mengingat dalam sejumlah hasil temuan lembaga survei, Ganjar Pranowo berada dalam tiga besar peluang menang di Pilpres 2024.

“Setiap anggota dan kader partai itu selalu dihadapkan pada ujian, termasuk godaan kekuasaan. Di situlah mentalitas kader, kedisiplinan, loyalitas, dan dedikasi setiap kader akan diuji,” kata Hasto.

“Hasil ujian itulah yang akan menentukan tentang karakter kepemimpinan seseorang, apakah akan hadir sebagai kader yang setia pada garis kebijakan partai atau tergoda pada bujukan kekuasaan." kata dia menambahkan.

Pindah ke Golkar

Sebelumnya diberitakan,  Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menyebut, kelompok pendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024 tidak perlu khawatir Ganjar tidak diusung menjadi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Nurdin menyebut, membuka peluang untuk mengusung Ganjar untuk menjadi pasangan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024. 

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menyebut, tidak heran jika Golkar terbuka menerima Ganjar Pranowo dalam bursa capres 2024. 

Pasalnya, elektabilitas Ganjar terus menanjak di berbagai hasil survei.

Namun, Karyono menilai, pernyataan Nurdin Halid tersebut tentu ada kepentingan.

"Seperti pepatah usang ada udang di balik batu. Terlepas dari itu, sikap Golkar menyatakan terbuka menerima Ganjar sebagai capres, menunjukkan Golkar pandai membaca peluang," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews, Jumat (12/11/2021).

Karyono mengatakan, sebagai partai yang berpengalaman dalam kancah pertarungan politik, tentu partai berlambang pohon beringin tersebut sangat lihai dalam memainkan irama politik dan berusaha memanfaatkan momentum untuk dikapitalisasi. 

Tapi di balik pernyataan itu, tentu ada maksud dan tujuan politik. 

"Tentu Golkar tidak memberikan cek kosong jika Golkar mendukung Ganjar pada pilpres 2024. Golkar tentu memiliki kepentingan untuk mengegolkan agendanya, antara lain mengajukan Airlangga Hartarto ketua umum Golkar sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar," ujar Karyono.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved