Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur, Masyarakat Diimbau Taat Prokes dan Kurangi Kumpul Bersama

Kenaikan kasus Covid-19 pada periode libur bukan hanya karena kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan namun ada beberapa penyebab lainnya.

Shutterstock
Ilustrasi masyarakat memakai masker 

TRIBUN- Satgas Covid-19 mengatakan bahwa tren kenaikan kasus Covid-19 pada setiap periode libur dapat dikatakan cukup kompleks.

Tren kenaikan kasus Covid-19 ini harus diwaspadai mengingat sebentar lagi akan menghadapi libur natal dan tahun baru.

Belajar dari tahun sebelumnya, kenaikan kasus Covid-19 pada periode libur bukan hanya karena kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan namun ada beberapa penyebab lainnya.

"Peningkatan mobilitas selama periode libur yang tidak dibarengi dengan upaya testing yang cukup. Pemberlakuan kewajiban testing merupakan hal yang sangat penting atau krusial mengingat testing adalah langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi sehat sehingga tidak menularkan virus ke daerah tujuannya," kata Jubir Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito dalam siaran live BNPB, Kamis (11/11/2021)

Kasus Covid-19 naik, lanjut Wiku, karena tidak disiplin protokol Kesehatan baik selama rangkaian perjalanan maupun aktivitas selama liburan.

Ketiga adalah tradisi berkumpul bersama maupun tradisi keagamaan yang secara alamiah meningkatkan peluang penularan Covid-19.

Hal itu karena menimbulkan kerumunan dan yang tempat peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi, dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.

"Berdasarkan hasil analisis data tersebut saya meminta pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong periode libur Natal dan Tahun Baru.

Wiku menjelaskan saat ini beberapa kabupaten kota tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19.

"Saya harapkanDaerah-daerah tersebut dapat segera mungkin memperbaiki kondisinya sebelum periode libur tiba sehingga menghindari penumpukan kasus yang signifikan,"kata Wiku.

Selain itu daerah-daerah yang belum mengalami kenaikan kasus Covid-19 harus mengambil langkah antisipatif untuk mempertahankan kondisinya terutama saat periode liburan.

Periode liburan panjang, menurut Wiku adalah tantangan bagi kita semua.

"Berkaca dari pengalaman Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus (Covid-19). Maka dari itu seluruh elemen masyarakat harus bekerja ekstra keras dan berkolaborasi untuk mencegah kejadian serupa," kata Wiku.

Wiku mengatakan, peran pemerintah dalam hal ini adalah untuk membentuk kebijakan yang efektif dan tepat sasaran berlandaskan data serta situasi di lapangan.

"Selanjutnya kebijakan tersebut harus ditindaklanjuti dengan implementasi yang lebih baik dari sebelumnya," kata Wiku.

Selain itu, kata Wiku, mengingat pada periode liburan tempat tujuan wisata dan fasilitas publik biasanya mengalami peningkatan jumlah pengunjung, dia berharap seluruh penyelenggara untuk membentuk Satgas protokol kesehatan di tempat fasilitas yang masing-masing.

Wiku menjelaskan, Satgas itu bakal mengawasi aktifitas pengunjung selama masa liburan dan menegakkan protokol kesehatan pengunjung.

Seluruh fasilitas umum juga diwajibkan untuk menjadikan peduliLindungi sebagai prasyarat untuk masuk ke areanya.

"Apabila ada pengunjung yang menolak untuk menggunakan aplikasi tersebut,  petugas wajib untuk menolak pengunjung masuk ke dalam areanya. Pengunjung juga diharapkan untuk proaktif mengawasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di area yang dikunjunginya," jelas Wiku.

Selain itu, menurut Wiku, masyarakat juga harus mengambil peran aktif dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Wiku mengatakan, setiap langkah kecil sederhana memakai masker saja akan sangat signifikan hasilnya.

"Saya mengajak masing-masing individu untuk menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya dalam menegakkan protokol kesehatan. Sehingga mempercepat terciptanya kepatuhan kolektif yang kita cita-citakan selama ini," kata Wiku.

Wiku berharap kita semua menghindari sikap antipati terhadap kebijakan dan menyadari bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan bentuk perlindungan bagi masyarakat.

"Meskipun liburan panjang akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia, Satgas tetap optimis bangsa ini dapat melaluinya apabila kita semua bersikap bijaksana dan disiplin dalam menjalankan peran kita masing-masing," kata Wiku.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved