Politik
Pengamat: Marsekal Hadi Tjahjanto Tak Akan Nganggur Setelah Lepas Jabatan Panglima TNI
Menurutnya, nasib Hadi bisa seperti Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat Kapolri.
TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Nasib Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto setelah pensiun sudah ditebak. Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai, Hadi Tjahjanto kemungkinan besar masuk Kabinet Indonesia Maju.
Hadi Tjahjanto sudah memasuki usia pensiun dan digantikan oleh Jenderal Andika Perkasa yang tinggal menunggu dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI.
Menurut Jerry, potensi Hadi masuk kabinet cukup besar.
"Memang selama ini hubungan Hadi dan Jokowi jarang terjadi conflict interest, maka Jenderal Hadi punya kans dilirik Jokowi," kata Jerry kepada Tribunnews, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, nasib Hadi bisa seperti Tito Karnavian yang sebelumnya menjabat Kapolri.
"Saya kira Jenderal Hadi akan seperti Tito Karnavian yang kini duduk di Mendagri, usai pensiun dari kepolisian sebagai Kapolri," ulas Jerry.
Hal tersebut, kata Jerry, bisa dilihat bagaimana keduanya selalu bersama, baik saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden.
Saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Hadi adalah Komandan Lanud Adi Soemarmo.
Hadi juga sempat menjadi Sekretaris Militer Presiden pada tahun 2015-2016.
"Sejak awal menjabat keduanya terlihat cukup dekat dan membangun sebuah chemistry."
"Memang Hadi adalah pilihan Jokowi, seperti pengganti Jenderal Hadi, yakni Jenderal Andika," kata Jerry.
Hadi, menurut Jerry, bisa mengisi sejumlah pos, dari Kepala Kantor Staf Presiden hingga Menkopolhukam.
"Bisa saja Hadi menggantikan posisi Kepala KSP Moeldoko yang berpotensi dicopot dari posisinya."
"Atau bisa saja dia masuk di posisi Menkopolhukam, atau ada kursi lain yang diberikan Jokowi," paparnya.
Disetujui
Komisi I DPR menyetujui Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid usai uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper) yang digelar selama sekitar 3 jam.
"Menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI."
"Serta memberikan apresiasi atas dedikasinya," kata Meutya di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
"Kesimpulan kedua, memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," lanjutnya.
Meutya mengatakan, surat persetujuan akan diteken pimpinan Komisi I DPR.
Nantinya, surat itu akan dibawa ke rapat paripurna DPR terdekat.
"Dengan demikian Komisi I, saudara calon panglima akan berposes."
"Secara kelengkapan dokumentasi akan kami tanda tangani dari pimpinan mewakili keseluruhan anggota Komisi I."
"Untuk kemudian dibawakan di rapat paripurna terdekat."
"Insyaallah saudara calon panglima untuk dimasuki ke rapat paripurna," papar Meutya.
Delapan Fokus Utama
Jenderal Andika Perkasa menyampaikan 8 fokus utama dari 15 tugas yang akan ia jalankan saat nanti menjabat Panglima TNI.
Pertama, kata Andika, hal terpenting adalah melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan.
Hal itu disampaikan Andika saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI dengan Komisi I DPR, Sabtu (6/11/2021).
"Tugas-tugas yang kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam UU, tapi implementasinya saya lihat masih banyak kelemahan."
"Itu jadi prioritas saya bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dendgan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan."
"Jangan kelebihan, dan harapan saya juga tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain," tuturnya.
Kedua, Andika mengatakan, aturan yang sudah dikeluarkan oleh Kemenhan, operasi pengamanan perbatasan merupakan sesuatu yang menjadi fokus dalam hal peningkatan.
"Peningkatannya gimana, nanti detailnya saat sesi tertutup," ucapnya.
Lalu, peningkatan kesiapsiagakan kesatuan TNI juga menjadi fokus, karena sebetulnya banyak yang bisa dilakukan untuk membuat jauh lebih siap, baik menghadapi tugas-tugas opreasi militer maupun selain perang.
Andika juga menekankan pentingnya peningkatan operasional siber, karena sudah hadir di mana-mana.
Menurut Andika, hal itu harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting.
"Untuk intelijen, khususnya di daerah yang saat ini ada gangguan keamanan maupun konfilik horizobtal atau veritikal."
"Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan," ucap Andika.
Berikutnya, interoperabilitas di Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, memang harus terus menerus dan semakin sering.
"Kita satukan atau kita lakukan, sehingga semakin tahu kelemahan dan kekurangan kita."
"Dan bagaimana di dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini bisa melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan, karena itu kebutuhan yang enggak bisa dihindari saat ini," paparnya.
Lebih lanjut, Andika menyebut soal penguatan integrasi hingga penataan organisasi. Menurutnya, masih banyak ruang perbaikan di sana-sini.
"Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus," ucap Andika.
Terakhir, diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri pun semakin penting.
"Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya, apabila suatu saat dipercaya jadi Panglima TNI," jelas Andika.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hal itu disampaikan Ketua DPR Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) calon Panglima TNI, yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI, untuk dapat persetujuan."
"Karena itu Pak Setneg, presiden sampaikan surpres mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa," ungkap Puan.
Puan mengatakan, DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk menyiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
"Komisi I DPR akan menggelar fit and proper tes terhadap calon Panglima TNI. "
"Kemudian DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Dekat dengan Jokowi, Hadi Tjahjanto Dinilai Bakal Masuk Kabinet Seperti Tito Karnavian, https://wartakota.tribunnews.com/2021/11/09/dekat-dengan-jokowi-hadi-tjahjanto-dinilai-bakal-masuk-kabinet-seperti-tito-karnavian?page=all.