SBY Obati Sakitnya Kanker Prostat di AS Ditanggung Negara, Stafsus Mensesneg Jelaskan Ada Aturannya

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini mengungkapkan pengobatan Presiden ke-6 RI, SBY ditanggung oleh negara.

Editor: dedy herdiana
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Majelis Tinggi Partai Demokrasi saat mengungumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP Demokrat, JAlan Prokalamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018). Partai Demokrat mendukung 17 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur hari untuk mengikuti ajang Pilkada Serentak 2018. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosa mengidap kanker prostat stadium awal.

Hal itu membuat ayahanda dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus ini diterbangkan ke Amerika Serikat (AS) untuk menjalani pengobatan.

Adapun keberangkatan SBY beserta keluarganya ke Amerika Serikat dilakukan pada Rabu (3/11/2021) kemarin.

Badan Komunikasi Strategis sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra memastikan kalau SBY beserta rombongan telah tiba di Negara Paman Sam pada Kamis (4/11/2021) ini.

Hanya saja, karena waktu dan jarak tempuh penerbangan dari Indonesia menuju Amerika Serikat cukup lama, Presiden RI ke-6 itu intuk saat ini tidak langsung menjalani pengobatan, namun memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri pemakaman mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selatan (26/10/2021). Diberitakan sebelumnya, Mensesneg periode 2009-2014 Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Senin 25 Oktober 2021 pukul 23.50 WIB. Almarhum meninggal karena sakit. Tribunnews/Jeprima
Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri pemakaman mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selatan (26/10/2021). Diberitakan sebelumnya, Mensesneg periode 2009-2014 Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Senin 25 Oktober 2021 pukul 23.50 WIB. Almarhum meninggal karena sakit. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Karena perjalan panjang tentunya beliau (SBY) tidak langsung ke klinik, hari ini akan istirahat dulu juga dan sesuai aturan juga dari negara AS," kata Herzaky saat ditemui awak media di Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Hanya saja, Herzaky belum bisa membeberkan kondisi terkini dari SBY karena belum ada informasi lebih lanjut dari keluarga yang berada di Amerika Serikat.

Akan tetapi, jika berdasarkan keterangan terakhir yang diterimanya, kondisi SBY masih dalam keadaan fit.

"Kondisi beliau sangat-sangat baik dan sangat-sangat fit, nanti saat ini belum ada hal lagi yang bisa saya sampaikan terkait dengan kondisi beliau nanti jika ada informasi lebih lanjut kami akan sampaikan," sambungnya.

Baca juga: Idap Kanker Prostat Stadium Awal, SBY Masih Rajin Menulis dan Melukis

Herzaky turut menyampaikan pesan dari mantan Menteri Polhukam itu kepada rakyat Indonesia untuk turut memberikan doa demi kesembuhannya.

Tak hanya itu, SBY juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut mendoakan.

"Pesan dari beliau juga terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendoakan beliau, mendoakan perjalannya berjalan lancar, berjalan dengan mudah," jelasnya.

Susilo Bambang Yudhoyono, saat menjabat sebagai Presiden RI.
Susilo Bambang Yudhoyono, saat menjabat sebagai Presiden RI. (TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA)

Sebelumnya, Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui mengidap kanker prostat dan harus menjalani perawatan di Amerika Serikat.

Anggota Majelis Tinggi PD Syarief Hasan mengatakan SBY akan berada di negeri Paman Sam dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Cukup lama sih ya, karena memerlukan check up, kemudian perawatan, check up lagi.Kurang lebih 1,5 bulan. Iya kan harus perawatan, harus monitor. dokter yang minta supaya mempersiapkan sedikit waktu," kata Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/11/2021).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved